Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Stephen Tong di Manado

Berumur 84 Tahun, Pdt Stephen Tong Pimpin Kebaktian Natal di Manado di Tengah Hujan Gerimis

Di tengah hujan gerimis, Pdt Stephen Tong membakar ribuan warga Manado yang memadati Lapangan Sario, Manado, Sulawesi Utara.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Pdt Stephen Tong berkhotbah di tengah hujan gerimis yang turun di Lapangan KONI Sario, Manado, Sulut, Jumat (6/12/2024) malam. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pdt Stephen Tong berkhotbah di tengah hujan gerimis yang turun di Lapangan KONI Sario, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (6/12/2024) malam.

Ia memimpin Kebaktian Natal bertema "Imanuel dalam sejarah".

Ketika hujan jatuh di tengah khotbah, Tong meminta ribuan orang untuk tak beranjak dari kursi.

Ia mengajak mereka untuk terus mengikuti firman Tuhan. "Ayo kita jangan lari karena hujan," kata dia.

Stephen Tong memberi teladan. Ia tak beranjak. 

Meski usianya sudah 84 tahun.

Hadirin taat. Mereka tak beranjak. Hanya bergerak untuk memakai jas hujan.

Gaya Stephen Tong tak berubah. Ia begitu keras meminta umat bertobat dari dosanya dan menerima Yesus sebagai juruselamat.

Di tengah hujan gerimis, Pdt Stephen Tong membakar ribuan warga Manado yang memadati Lapangan Sario, Manado, Sulut yang jadi lokasi pelaksanaan kebaktian Natal, Jumat (6/12/2024) malam.

Pada akhir khotbah, Stephen Tong mengajak hadirin maju ke depan untuk mengakui dosa.

Yang maju sebagian besar adalah milenial dan Gen Z. Melihat itu, Stephen Tong melempar tantangan.

"Kalian anak muda, siapa yang ingin menjadi hamba Tuhan seperti saya, menjadi pendeta yang menginjil di mana mana," kata dia.

Stephen Tong bercerita tentang panggilannya. Ia mulai berkhotbah sejak usia 17 tahun. 

"Dan hingga usia 84 tahun ini saya masih berkhotbah, saya telah berkhotbah di hadapan 37 juta manusia di berbagai negara," katanya.

Stephen Tong lantas mendoakan mereka.

Dalam khotbahnya Stephen Tong membeber tentang makna tema Imanuel dalam sejarah. 

Menurut dia, imanuel dalam sejarah berarti Tuhan beserta manusia. 

Allah berinkarnasi menjadi manusia.

"Ia melakukan itu karena cinta pada manusia," kata dia.

Stephen Tong menjelaskan Yesus punya dua pribadi.

Dia adalah 100 persen manusia dan 100 persen Allah.

"Dengan begitu sebagai manusia, Yesus mati untuk menebus dosa manusia, sebagai Tuhan, Yesus bangkit untuk berikan hidup baru bagi manusia," katanya. (Art)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>> 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved