Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Demam Berdarah di Minahasa

Sepanjang Tahun 2024, Ada 408 Kasus DBD di Minahasa, Satu Orang Meninggal

Kepala Dinas Kesehatan Minahasa, dr Olviane Rattu membenarkan bahwa kasus DBD di Minahasa hingga akhir tahun 2024 cukup tinggi.

Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Mejer Lumantouw
Hingga bulan November tahun 2024 angka Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Minahasa terbilang tinggi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Tondano - Hingga bulan November tahun 2024 angka Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, terbilang tinggi.

Tercatat sudah ada 408 kasus DBD terjadi dari Januari-November tahun 2024.

Dari 408 kasus tersebut, 1 orang meninggal dunia akibat DBD.

Kepala Dinas Kesehatan Minahasa, dr Olviane Rattu membenarkan bahwa kasus DBD di Minahasa hingga akhir tahun 2024 cukup tinggi.

Ia menyebut, dari 25 Kecamatan, ada tiga Kecamatan di Minahasa yang miliki kasus DBD paling banyak.

"Terbanyak, di Kecamatan Kawangkoan Utara 47 kasus, Tonsea Lama 46 kasus, dan Kecamatan Sonder 34 kasus," beber Rattu kepada Tribunmanado.co.id, Rabu (13/11/2024).

Diikuti Kecamatan Pineleng dan Tombulu 33 kasus, kemudian, Tondano Selatan 31 kasus dan Tondano Timur 29 kasus. 

"Total 408 kasus DBD terjadi di Minahasa, 1 orang meninggal dunia," sebut Rattu.

Terkait hal ini, Kadis Kesehatam mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya-upaya pencegahan bersama masyarakat agar DBD tidak semakin meluas.

"Kita melakukan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) seperti 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan/Mendaur-ulang barang bekas," kata Rattu

Disamping itu, Dinas Kesehatan berupaya melakukan langkah-langkah konkret seperti vaksinasi hingga melakukan Fogging diwilayah yang rawan DBD.

"Masyarakat juga harus mencegah gigitan nyamuk dengan penggunaan cairan anti nyamuk oles atau spray," katanya.

Selain itu, Dinkes berupaya melaksanakan Gerakan 1 Rumah 1 Juru Pemantau Jentik.

"Nah ini memerlukan peran anggota keluarga sebagai juru pemantau jentik di rumah untuk bersama-sama memantau perkembangan nyamuk," terang Rattu.

Ia pun mengimbau masyarakat agat tetap waspada dengan virus DBD ini. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved