Rabies di Tomohon
Terungkap Alasan Kepala Anjing Dipenggal Usai Kasus Gigitan di Tomohon Sulut
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tomohon, Karel Lala, menjelaskan pemenggalan kepala anjing tersebut dilakukan untuk keperluan pemeriksaan
Penulis: Petrick Imanuel Sasauw | Editor: Alpen Martinus
TOMOHON, TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah foto yang menunjukkan seekor anjing tanpa kepala beredar luas di media sosial, memicu pertanyaan dari masyarakat Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
Peristiwa ini terkait dengan kasus gigitan anjing yang terjadi di Paslaten Satu, Lingkungan Enam, Kecamatan Tomohon Timur yang menyebabkan korban bernama Josefin Makalew meninggal dunia.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tomohon, Karel Lala, menjelaskan bahwa pemenggalan kepala anjing tersebut dilakukan untuk keperluan pemeriksaan.
Baca juga: Dinas Pertanian Kota Tomohon Sulut Gerak Cepat Lakukan Vaksinasi Anjing Pasca Kasus Gigitan
"Hal itu memang harus dilakukan untuk memastikan apakah anjing tersebut terinfeksi rabies atau tidak," kata Karel, Jumat (25/10/2024).
Menurutnya, pemenggalan kepala memungkinkan pemeriksaan lebih lanjut guna mendeteksi adanya virus rabies.
Namun, Karel tidak memberikan informasi lebih rinci terkait proses pemeriksaan tersebut.
Disisi lain, Wensly salah satu warga Tomohon, menambahkan bahwa identifikasi anjing rabies bisa dilakukan setelah anjing menggigit korban.
"Jika anjing itu mati setelah menggigit, bisa dipastikan dia terkena rabies. Itu cara tradisional dan memang terbukti ampuh," ujar Wensly.
Diketahui, selama September 2024, tercatat sudah 43 kasus gigitan anjing yang terjadi di Kota Tomohon. (Pet)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.