Advertorial
Polimdo Ciptakan Inovasi Konveyor Pengangkut Sampah Mengapung, Uji Coba di Pesisir Manado
Konveyor ini dirancang dan dibuat di Bengkel Teknik Mesin Politeknik Negeri Manado oleh tim peneliti.
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO -Tim peneliti dari Politeknik Negeri Manado (Polimdo) yang dipimpin oleh Dr. Winda Sanni Slat berhasil mengembangkan inovasi konveyor untuk mengangkut sampah plastik yang mengapung.
Tim tersebut beranggotakan Dr. Steven Johny Runtuwene, M.Eng; Niko Pinangkaan ST., MT; Yollanda Lagarense serta melibatkan 8 mahasiswa dari Prodi Teknik Mesin Produksi dan Perawatan.
Inovasi ini diuji coba di pesisir Manado, Sulawesi Utara, dengan menggunakan kapal nelayan lokal.

Penelitian ini terlaksana melalui kolaborasi dengan Griffith University dari Australia yang mendukung pengembangan desain konveyor untuk mengatasi masalah lingkungan global, khususnya pencemaran sampah plastik di laut.
Konveyor ini dirancang dan dibuat di Bengkel Teknik Mesin Politeknik Negeri Manado oleh tim peneliti.
Desain konveyor dibuat portable sehingga bisa dipasang dan dilepas dengan mudah dari kapal saat tidak digunakan, memungkinkan kapal nelayan tetap berfungsi untuk keperluan lain.
Baca juga: Viral Curhatan Karyawan yang Baru Kerja 2 Minggu Sudah Mau Resign, Sebut Jiwanya Nggak Enak
Baca juga: Pilgub Sulut, Relawan Penambang For YSK Terbentuk, Target 100 Persen Menang, Valdy Suak: Jangan Ragu
Hasil pengujian menunjukkan bahwa konveyor dapat menjaring dan mengangkut sampah yang
mengapung ke wadah yang disediakan di kapal, untuk selanjutnya dipilah dan didaur ulang.
Menurut Dr. Winda Sanni Slat, pengujian ini membuktikan bahwa inovasi konveyor sangat efisien dan fleksibel.
Kolaborasi Polimdo dengan Griffith University menghasilkan alat yang tidak hanya efektif dalam mengurangi sampah yang mencemari laut, tetapi juga ramah terhadap kegiatan nelayan sehari-hari.

"Kami berencana untuk terus menyempurnakan desain dan fungsionalitas alat ini agar dapat digunakan di lebih banyak lokasi, terutama di daerah-daerah yang menghadapi masalah sampah plastik," ujar Winda, Kamis (24/10/2024).
Sementara itu Dr. Steven Johny Runtuwene mengungkapkan program ini juga menjadi bagian dari upaya Polimdo mendukung inovasi teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Sehingga diharapkan teknologi ini dapat diimplementasikan secara lebih luas di perairan Sulawesi Utara dan area lain yang menghadapi masalah sampah plastik, mendukung upaya pengelolaan sampah laut dan pelestarian lingkungan.
Baca juga: Viral Curhatan Karyawan yang Baru Kerja 2 Minggu Sudah Mau Resign, Sebut Jiwanya Nggak Enak
Baca juga: Pilgub Sulut, Relawan Penambang For YSK Terbentuk, Target 100 Persen Menang, Valdy Suak: Jangan Ragu
"Kolaborasi dengan Griffith University juga memperkuat penelitian ini sebagai langkah maju dalam menciptakan solusi teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di tingkat internasional," tuturnya.(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.