Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Literasi Sulawesi Utara

Kegiatan Semesta Literasi Sulawesi Utara Banjir Apresiasi, Ini Manfaatnya

Paling terbaru, acara spektakuler bertajuk Semesta Literasi Sulawesi Utara 2024, yang berlangsung di Kampung Merdeka

Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Alpen Martinus
Tribun Manado/Ferdi Guhuhuku
Tingkatkan Sklil, Kegiatan Semesta Literasi Sulawesi Utara Banjir Apresiasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID-  Perkumpulan Literasi Sulawesi Utara dibawa pimpinan Faradila Bachmid terus berdampak bagi masyarakat.

Berbagi kegiatan bermanfaat telah digelar oleh Perkumpulan Literasi Sulawesi Utara.

Paling terbaru, acara spektakuler bertajuk Semesta Literasi Sulawesi Utara 2024, yang berlangsung di Kampung Merdeka, Dendengan Dalam, Kota Manado, Jumat-Sabtu (11/10/2024).

Baca juga: Semesta Literasi Sulawesi Utara: Membangun Generasi Cerdas di Kampung Merdeka Kota Manado

Selaku Founder, Faradila menjelaskan acara ini menghadirkan berbagai kegiatan literasi yang menarik, di antaranya yakni membaca buku dengan metode read alod, Lokakarya Literasi, tarian dari sanggar tari literasi sulut, Podcast Literasi Sulut Show, Musikalisasi Puisi, Literasi Musik, tarian kontemporer dari Paud Samratulangi, Stand Up Comedy, menulis cerita anak menggunakan lokal konten, menulis jurnalistik, menulis sejarah kampung melalui booklet esai foto serta penguatan kerelawanan pengiat literasi Sulut.

"Ide awal kegiatan ini berangkat dari keprihatinannya terhadap minimnya wadah bagi generasi muda yang ingin mengembangkan bakat literasi.

Sehingga saya bersama teman-teman akhirnya membuat kegiatan selama dua hari dan dibanjiri  oleh peserta dan masyarakat di sekitar," tuturnya.

Faradila menjelaskan di hari kedua, pihaknya menghadiri berbagai narsumber untuk berbicara tema-tema literasi yang menarik.

Misalnya tema yang diangkat, menulis jurnalistik, netizen bertutur dan pemanfaatan media digital, menulis cerita anak menggunakan  lokal konten, menulis sejarah kampung melalui booklet esai foto serta penguatan kerelawanan pengiat literasi Sulut.

"Menariknya kegiatan ini bukan hanya diikuti oleh peserta komunitas dari Manado, tapi juga ada guru-guru dari kepulauan," tuturnya.

Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah karya berupa buku.

“Dari lokakarya yang digelar, kami berharap peserta dapat menulis karya yang kemudian disatukan menjadi sebuah buku. Karena kita percaya, meski orang bisa dilupakan, karya akan abadi,” jelasnya.

Sementara itu, semua peserta yang ikut mengaku kegiatan ini sangat luar biasa dan patut diberikan apresiasi.

"Saya selaku mahasiswa dan anggota dari salah satu organisasi dan juga komunitas sangat mengapresiasi kegiatan ini.

Kegiatan sangat bermanfaat karena kita banyak belajar tentang literasi yang dapat membawa wawasan baru bagi kita sebagai anak muda," tutur Nadia Aluy.

Senada, Arsy Cahya berharap kegiatan yang luar biasa ini harus digelar setiap tahunnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved