Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tokoh Hizbullah Tewas dalam Serangan Israel di Beirut, Jenderal Iran Hilang

Israel mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah menewaskan pejabat tinggi Hizbullah lainnya dalam serangan yang ditargetkan di Beirut.

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
Asap mengepul dari bangunan yang hancur di lokasi serangan udara Israel terhadap target Hizbullah di Choueifat, tenggara Beirut, Lebanon, Senin, 7 Oktober 2024. Israel mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah menewaskan pejabat tinggi Hizbullah lainnya dalam serangan yang ditargetkan di Beirut. 

Hari itu, IDF melakukan serangan udara di Dahiyeh, yang menargetkan pejabat tinggi Hizbullah Hashem Safieddine. Masih belum jelas apakah Safieddine tewas dalam serangan itu.

Sumber militer mengatakan bahwa jika Qaani bersama Safieddine selama serangan itu, IDF tidak mengetahui hal itu saat menyerang.

Sementara itu, Hizbullah terus menembakkan rentetan roket ke Israel. Mereka meluncurkan sekitar 190 roket ke Israel dari Lebanon pada hari Senin, sebagian besar menargetkan wilayah utara negara itu, kata IDF.

Israel juga meluncurkan rentetan lima rudal jarak jauh ke wilayah Tel Aviv sesaat sebelum tengah malam, yang menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi ke tempat perlindungan bom.

Beberapa rudal dicegat oleh pertahanan udara, dan sisanya menghantam daratan terbuka, menurut militer.

Hizbullah mengaku bertanggung jawab, mengklaim telah menargetkan Pangkalan Glilot IDF di dekat Tel Aviv.

Pangkalan ini merupakan rumah bagi Unit intelijen sinyal 8200 IDF, dan bersebelahan dengan markas besar Mossad.

Sirene berbunyi di Israel tengah tiga kali pada hari Senin, menyusul tembakan roket dari Gaza pada pagi hari, rudal balistik dari Yaman pada sore hari, dan rudal dari Lebanon.

Serangan itu terjadi saat Israel memperingati ulang tahun pertama serangan Hamas pada 7 Oktober.

Pada hari Senin, militer mengatakan dua prajurit cadangan Israel yang bertugas di perbatasan utara tewas dalam serangan mortir. 

Sersan Mayor (purnawirawan) Etay Azulay, 25 tahun, dari pemukiman perbatasan Tepi Barat Oranit, dan Perwira Muda (purnawirawan) Aviv Magen, 43 tahun, dari kota Herut, keduanya berada di sisi Israel di perbatasan dengan Lebanon ketika mortir menghantam dekat posisi mereka Minggu malam, kata Pasukan Pertahanan Israel.

Azulay tewas di tempat, sementara Magen meninggal di rumah sakit pada Senin pagi. Keduanya adalah anggota unit mobilitas tempur elit IDF 5515.

Seorang prajurit cadangan ketiga yang bersama mereka saat itu terluka parah.

Korban tewas tersebut menambah jumlah korban IDF sejak melancarkan operasi darat di Lebanon menjadi 11.

Serangan Israel di Lebanon selatan difokuskan pada "pusat gravitasi" Hizbullah di desa-desa Lebanon selatan, tempat pasukan sejauh ini menemukan sejumlah besar senjata, kata sumber militer. 

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved