Militer Israel Mengonfirmasi Tewasnya PM Hamas dan 2 Pejabat dalam Serangan Udara di Gaza
Pejabat senior Hamas Rawhi Mushtaha sebagai Perdana Menteri de facto Jalur Gaza, tewas dalam serangan Israel beberapa bulan lalu.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Tel Aviv - Pejabat senior Hamas Rawhi Mushtaha sebagai Perdana Menteri de facto Jalur Gaza, tewas dalam serangan Israel beberapa bulan lalu.
Militer Israel (IDF) dan Dinas Rahasia Keamanan (Shin Bet) mengatakan mereka telah mengonfirmasi.
Menurut militer dan Shin Bet, Mushtaha menjadi sasaran serangan di Jalur Gaza tiga bulan lalu, bersama dengan pejabat Hamas Sameh al-Siraj, yang memegang portofolio keamanan di biro politik Hamas, dan Sami Odeh, kepala mekanisme keamanan umum Hamas.
IDF kini mengonfirmasi bahwa ketiganya tewas dalam serangan itu.
Emanuel Fabian dari TOI melaporkan, serangan yang dilakukan oleh jet tempur itu menargetkan para pejabat saat mereka bersembunyi di sebuah terowongan di Jalur Gaza utara. IDF mengatakan pihaknya memiliki "informasi intelijen akurat" yang menunjukkan para pejabat itu berada di dalam terowongan.
Militer menggambarkan terowongan tersebut sebagai “kompleks bawah tanah yang dibentengi dan dilengkapi dengan berbagai peralatan” yang “berfungsi sebagai pusat komando dan kendali Hamas dan memungkinkan para anggota senior untuk tetap berada di dalamnya dalam jangka waktu yang lama.”
Hamas belum mengonfirmasi kematian para pejabat senior tersebut. IDF mengatakan bahwa Hamas menyembunyikan korbannya “untuk mencegah hilangnya moral dan kinerja para anggota terornya.”
IDF mengatakan bahwa Mushtaha adalah “tangan kanan dan salah satu rekan terdekat” pemimpin Hamas Yahya Sinwar.
Mushtaha dan Sinwar menjalani hukuman penjara bersama di penjara Israel, dan kemudian bersama-sama mendirikan mekanisme keamanan umum Hamas, menurut IDF.
“Mushtaha dianggap sebagai tokoh paling senior dalam biro politik Hamas di Jalur Gaza, dan selama perang mempertahankan kontrol sipil atas rezim Hamas, sementara pada saat yang sama terlibat dalam aktivitas teror terhadap Israel,” kata militer.
IDF mengatakan bahwa ia juga “salah satu anggota Hamas yang paling senior, dan memiliki pengaruh langsung terhadap keputusan yang berkaitan dengan pengerahan pasukan Hamas.”
"Mushtaha terlibat dalam keputusan militer sekaligus bertindak sebagai kepala pemerintahan sipil Hamas di Jalur Gaza dan memegang portofolio urusan tahanan. Sebelumnya, ia juga memegang portofolio keuangan," tambah militer. (Tribun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.