Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen, Yakobus 4:4-5, Bersahabat dengan Dunia, Menjadi Musuh Allah

Renungan harian kristen Rabu 2 Oktober 2024.Pembacaan alkitab terdapat pada Yakobus 4:4-5.

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
Renungan harian kristen Rabu 2 Oktober 2024. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian kristen Rabu 2 Oktober 2024.

Pembacaan alkitab terdapat pada Yakobus 4:4-5.

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia ! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah ? 
Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

4:5 Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu !"

Tema perenungan, Bersahabat Dengan Dunia, Menjadi Musuh Allah

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,        

Setiap orang membutuhkan sahabat, karena sahabat merupakan kebutuhan jiwa. Seorang sahabat akan menjadi tempat kita mencurahkan isi hati (curhat) dan saling berbagi suka dan duka. Dalam persahabatan ada kepercayaan karena saling ketergantungan. 

Dalam kehidupan beriman kita merupakan sahabat Allah. Dimana kita diberikan kepercayaan untuk mengelola bumi dan hanya bergantung pada-Nya. 
Namun banyak orang sudah menjadi sahabat Allah tetapi juga dia bersahabat dengan dunia. 

Dengan demikian, dia telah menjadi musuh Allah karena kehendak dunialah yang dia jalani dalam kehidupannya. 

Sebab bersahabat dengan Allah dan dunia, keduanya sangat bertentangan, tidak dapat disatukan dan berjalan bersama. Yang akan terjadi, kalau 
di gereja kelihatan suci tapi di luar gereja ruci; di dalam gereja alim dan kudus tapi di luar gereja lalim dan kudis.

Jika kita hidup dengan hawa nafsu (hedon), itu berarti persahabatan dengan dunia. Dan persahabatan dengan dunia ini berarti permusuhan dengan Allah.

Ketidaksetiaan terjadi ketika manusia lebih mencintai dunia atau materi daripada Allah. 

Orang percaya yang bersahabat dengan dunia, berarti melakukan penyelewengan secara rohani, mereka disebut sebagai pezinah (Rm. 7:3; 2; Pet. 2:14). 

Allah tidak menerima orang percaya  bersahabat dengan dunia, karena Ia adalah Allah yang cemburu atau panas yang membakar (bdk.Kel.20:5; Ul. 5:9). 

Ini berarti Allah mengasihi manusia dengan hasrat yang besar sehingga tidak ada ruang bagi manusia menduakan-Nya. Maka, “janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: “Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!” 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved