Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan di Manado

7 Fakta Kecelakaan Maut di Jalan GPI Manado: Penyebab, Kesaksian Korban hingga Sosok Sopir

Kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) terjadi di ruas jalan belakang Perumahan Griya Paniki Indah (GPI) Kota Manado, Sulawesi Utara, Selasa (17/9/2024).

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Gryfid Talumedun
Kolase Tribun Manado/Istimewa
7 Fakta Kecelakaan Maut di Jalan GPI Manado: Kronologi, Penyebab, Kesaksian Korban dan Sosok Sopir 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut adalah fakta-fakta terkait kecelakaan bus yang terjadi di Jalan Perumahan Griya Paniki Indah (GPI) Manado.

Kecelakaan lalu lintas ini terjadi di ruas jalan belakang Perumahan Griya Paniki Indah (GPI), Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Selasa (17/9/2024).

Kecelakaan melibatkan sebuah bus antar jemput jenis Isuzu Elf DB 7030 AA yang membawa siswa SD GPdI Berea Mapanget.

Baca juga: UPDATE Kecelakaan Maut di Jalan GPI Manado, Ini Daftar Lengkap Nama-nama Korban dan Sopir Bus

Simak Fakta-Fakta Terbaru yang dirangkum oleh Tribunmanado.co.id:

1. Korban Tewas

Identitas dua siswa yang meninggal dunia dalam kecelakaan ini akhirnya terungkap.

Mereka adalah Jaziel Sading dan Aprilio Lele, keduanya merupakan siswa kelas 1 SD Yayasan Berea GPdI Mapanget dan tinggal di Perumahan GPI Manado.

Jenazah mereka saat ini sedang di-autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Manado.

2. Korban Selamat

Lima siswa SD GPdI Berea yang selamat dirawat di RS Hermina, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Mereka mengalami luka-luka, termasuk lebam di beberapa bagian tubuh dan luka sobek yang memerlukan jahitan.

Beberapa siswa juga menjalani CT scan untuk memeriksa kondisi kepala mereka.

Para siswa yang dirawat adalah Feodora Naomi Akay, Kimberly Takahepis, Leonatan Barauntu, Tesalonika Makasala, dan Elzaharia Anang. 

Meski terluka, beberapa dari mereka masih bisa berjalan di sekitar rumah sakit.

Keluarga korban telah hadir di rumah sakit untuk memberikan dukungan.

3. Identitas Sopir Bus

Bus tersebut dikemudikan oleh Ezra Mongkau, berusia 24 tahun.

Akibat kecelakaan ini, delapan siswa mengalami luka-luka dan dua lainnya meninggal dunia.

Ezra baru saja menyelesaikan pendidikan sebagai pendeta dan sedang menjalani praktik di gereja GPdI Pusat. 

Keluarganya terkejut mendengar kabar kecelakaan tersebut. "Kami sangat terkejut saat mendengar Ezra mengalami kecelakaan dan ada korban jiwa," kata Bobby, orang tua Ezra.

Saat ini, Ezra masih ditahan di Polsek Mapanget dan belum diizinkan bertemu dengan keluarganya.

4. Sekolah Diliburkan

Situasi di SD Yayasan Berea GPdI Mapanget terlihat sepi.

Aktivitas sekolah dilaporkan diliburkan untuk memberikan waktu kepada kepala sekolah dan guru-guru yang saat ini berada di rumah sakit untuk melihat para korban.

5. Kronologi Kecelakaan

Kecelakaan terjadi pada Selasa (17/9/2024) di jalan belakang Perumahan Griya Paniki Indah (GPI). Bus Isuzu Elf DB 7030 AA yang membawa 10 penumpang mengalami kecelakaan, menyebabkan delapan siswa terluka dan dua meninggal.

Bus tersebut baru saja menjemput para siswa dari GPI untuk diantar ke SD GPdI Berea Mapanget ketika kecelakaan terjadi.

Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Manado melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa bus berbelok ke jalur lawan arah, menaiki pembatas jalan, dan akhirnya terbalik.

Di sekitar lokasi kejadian ditemukan pecahan kaca dan darah yang ditutupi tanah dan tisu. 

Kasat Lantas Polresta Manado, Kompol Yulfa Irawati, mengonfirmasi kejadian tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami kasus ini.

6. Sopir Sempat Melihat ke Belakang

Salah seorang siswa yang selamat mengungkapkan bahwa bus melaju cukup kencang sebelum kecelakaan.

Menurutnya, sopir sempat melihat ke belakang sebelum bus kehilangan kendali dan terbalik.

Setelah kecelakaan, sopir berusaha membantu para korban keluar dari bus.

7. Lokasi Rawan Kecelakaan

Lokasi kecelakaan ini telah menjadi tempat sejumlah insiden serupa dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut seorang warga setempat, belokan tajam di lokasi tersebut sering menyebabkan kecelakaan.

"Belokan itu sering menjadi lokasi kecelakaan karena tajam dan sering membuat pengendara kehilangan kendali," kata Brayen, warga GPI.

Kejadian hari ini menambah daftar kecelakaan di jalur tersebut, yang sebelumnya juga telah menewaskan beberapa orang dalam insiden serupa.

Demikian informasi terkini mengenai kecelakaan bus di Perumahan Griya Paniki Indah (GPI).

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved