Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Kejadian 22:6-9, Ishak yang Taat, Abraham Beriman
Ishak artinya tertawa. Sara ibunya tertawa ketika Tuhan berfirman bahwa dia akan mengandung dan melahirkan.
Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Karena dia sendiri sudah melihat bagaimana Tuhan melakukan banyak perkara besar nan ajaib kepada ayahnya yang sudah tua itu.
Jadi Ishak selain taat dan dengar-dengaran kepada orangtua, dia juga percaya dan beriman kepada Allah serta takut akan Tuhan. Itu dia warisi dari nilai dan teladan hidup ayahnya.
Setelah 3 hari berjalan kaki, mereka pasti lelah. Tapi, baik Abraham maupun anaknya itu, justru semakin semangat.
Padahal, mereka pergi untuk mengorbankan anak tunggalnya. Tapi karena ketaatan dan iman Abraham, mereka melanjutkan misi Allah bagi mereka.
Bahkan Ishak yang siap dikorbankannya itu justeru dipikulkan kayu ke bahunya yang justeru akan membakarnya itu.
Di tangannya pisau yang akan menghunusnya dan api yang akan menghanguskannya.
Ishak tidak protes sedikitpun. Mereka berjalan bersama hingga tiba di tempat yang ditentukan Allah kepada Abraham.
Begitu tiba, Abraham tidak beristirahat barang sejenak. Dia lalu mendirikan mezbah penyembahan korban yang adalah anaknya kepada Tuhan.
Ishak diikatnya. Kemudian diangkatnya dan diletakkan di atas kayu api yang telah disusunnya pada mezbah penyemhahan itu.
Kemudian dia mengambil pisau hendak menghunus atau menikan untuk membunuh anaknya. Selanjutnya dia akan membakarnya.
Saat diikat hingga diletakkan di atas mezbah itu, Ishak tetap tidak berontak ataupun melawan. Dia tetap taat.
Dia percaya bahwa ayahnya selalu merancangkan dan melakukan yang terbaik dalam hidupnya. Maka dia pasrah dan tetap taat pada perintah ayahnya itu.
Sementara itu, ayahnya, Abraham melakukan semuanya itu sebagai bentuk kesetiaan dan ketaatannya yang penuh kepada Tuhan, dan imannya yang teguh di dalam Allah.
Jadi, bukan karena dia tidak sayang. Dia sangat sayang kepada anaknya, tapi dia lebih taat kepada Tuhan, karena Dia adalah pencipta dan pemilik segalanya, termasuk manusia dan anak dari manusia itu sendiri.
Inilah kolaborasi teladan, kerjasama yang baik antara seorang anak dengan orang tua.
Renungan Harian Kristen 1 Tesalonika 5:19-21, Hidup Dalam Roh dan Pegang yang Baik |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Galatia 4:12-20, Pengorbanan Orang Merdeka |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen 30 Agustus 2025, 1 Tesalonika 5:22, Jauhi Kejahatan, Jaga Kekudusan Hidup |
![]() |
---|
Obor Pemuda GMIM, Renungan Sabtu 30 Agustus 2025, 1 Tesalonika 5:16, Sukacita Bersama Tuhan |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Galatia 2:1-10, Pengaruh Orang Merdeka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.