Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres AS

Pakar Sebut Harris Perlu Menjauh dari Biden: Begini Respons Trump dan Vance

James Carville dalam kolom New York Times pada hari Selasa 4 September 2024 memaparkan strategi potensial untuk Kamala Harris. 

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
Kamala Harris dan Joe Biden. James Carville dalam kolom New York Times pada hari Selasa 4 September 2024 memaparkan strategi potensial untuk Harris.  

Seorang pembawa acara televisi meratapi "lonjakan inflasi yang mengkhawatirkan yang melonjak ke level tertinggi dalam hampir 40 tahun." Yang lain berkata, "Kita masih berhadapan dengan inflasi." Di sela-sela klip-klip ini, kampanye tersebut memperlihatkan rekaman Harris yang memuji "Bidenomics" dan dengan riang mengatakan dalam pidatonya bahwa "Bidenomics berhasil."

Tim kampanye Trump pada hari Rabu menolak rencana usaha kecil Harris, dengan alasan bahwa ia akan mendorong pajak penghasilan yang lebih tinggi dan memperluas pajak warisan di antara hal-hal lain yang akan merugikan perusahaan kecil dan konsumen. 

Mantan presiden tersebut sebelumnya menolak keras usulan wakil presiden untuk mengakhiri pajak atas tip, yang secara khusus dilihat sebagai upaya untuk melindungi pekerja perhotelan di negara bagian Nevada.

Trump telah menyatakan bahwa jika Harris menang pada bulan November, ekonomi akan jatuh ke dalam Depresi Hebat. 

Ia mengatakan hal yang sama tentang Biden pada tahun 2020, tetapi presiden telah memimpin pertumbuhan lapangan kerja yang kuat dan konsisten serta salah satu pemulihan terkuat dari pandemi di antara negara maju mana pun, terlepas dari krisis inflasi yang awalnya diremehkan oleh Gedung Putih.

Rencana Trump sering kali sama samar-samarnya dengan rencana pesaingnya dari Partai Demokrat. 

Seperti yang dilakukannya saat menjabat sebagai presiden, Trump menjanjikan banyak hal yang menguntungkan warga Amerika tanpa menjelaskan secara rinci bagaimana ia akan membuat mereka bekerja atau membayarnya. 

Misalnya, ia mengucapkan kata-kata campur aduk ini di Fox News pada hari Minggu. “Kami akan mengurus Jaminan Sosial, kami tidak akan melakukan apa pun yang akan merugikan para manula. Ada begitu banyak pemotongan, ada begitu banyak pemborosan dalam pemerintahan ini. Ada begitu banyak pemborosan dalam pemerintahan ini,” katanya.

Sementara itu, rencana Trump untuk menaikkan tarif impor secara drastis — terutama yang berasal dari China – telah mendorong banyak ekonom untuk memperingatkan bahwa ia akan menaikkan biaya bagi konsumen secara drastis dan memicu gelombang inflasi baru.

Namun, di momen kritis kampanye yang sengit dan ketat ini, Harris maupun Trump tampaknya kurang peduli dengan kebijakan ekonomi yang terbukti berhasil, ketimbang kebijakan yang dapat memberikan manfaat politik langsung. (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved