Pemerintahan Prabowo dan Gibran
Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo Tolak Jadi Menteri dalam Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran
Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo menolak jabatan Menteri dalam Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran 2024-2029.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Adik Prabowo Subianto sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyatakan bahwa dirinya tidak akan masuk dalam kabinet pemerintahan Prabowo Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Hashim secara tegas menolak untuk menjadi menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Hal tersebut diungkapkan Hashim dalam sambutannya di acara APEC BAC: Optimisme dan Peluang Dunia Usaha dalam Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).
"Saya mau sampaikan supaya ada sebuah kejelasan, saya tidak akan jadi menteri.
So, ada lowongan, satu kursi menteri masih ada. Itu salah satu yang saya tidak akan (ambil) dan saya sudah menolak," ujar Hashim.
Hashim menegaskan, dirinya sudah ditawarkan untuk mengisi posisi menteri pada pemerintahan berikutnya, namun telah dia tolak. Pasalnya, dia tidak ingin masuk di dalam pemerintahan.
"Memang saya ditawarkan (posisi menteri) tetapi saya menolak. Saya kira lebih baik saya di luar (pemerintahan)," kata dia.
Alih-alih menjadi menteri, dia justru lebih memilih tugasnya saat ini yang dia sebut sebagai 'tukang pos' yang membantu pemerintahan Prabowo.
"Jabatan saya itu sangat terhormat yaitu tukang pos, saya tukang pos mungkin paling tertinggi di Indonesia.
Dan tugas saya adalah untuk sampaikan korespondensi dan sebagainya yang mungkin bisa macet di dalam birokrasi karena ada protokol dan sebagainya," tuturnya.

Baca juga: Syukuran di Minahasa, Hashim Djojohadikusumo Sebut Tak Ambil Keuntungan dari Program Kerja Prabowo
Profil Hashim Djojohadikusumo
Hashim Djojohadikusumo lahir di Jakarta pada 1 Januari 1953 dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Sigar.
Ayahnya adalah mantan Menteri Negara Riset Indonesia ke-3 dan Menteri Keuangan Indonesia kedelapan.
Hashim memiliki tiga kaka. Yaitu Biantiningsih Miderawati Djiwandono, Marjani Djojohadikusumo, dan Prabowo Subianto.
Dalam studinya, Hashim pernah menempuh pendidikan di Pmonoa College, Claremont University, California dan mengambil jurusan Ilmu Politik dan Ekonomi.
Setelah lulus pada tahun 1976, ia pun magang di salah satu institusi bank investasi bernama Lazard Freres Et Cie.
Ia kembali ke Indonesia dan menjabat sebagai direktur di perusahaan milik ayahnya, Indo Consult.
Selain itu, Hashim juga mendirikan bisnis pertamanya yaitu PT Era Persada.
Selanjutnya Hashim mendirikan Tirtamas Group yang menjadi perusahaan induk dari PT Era Persada Trade (trading), PT Tirtamas Majutama (perusahaan investasi induk), PT Indo Consult (konsultasi bisnis), PT Prima Comexindo (trading).
Ditambah mendirikan 38 anak usaha lain yang bergerak di bidang semen, petrokimia, energi, dan pertanian.
Sampai pada tahun 1993, mereka pun mengakuisisi PT Semen Nusantara Cilacap dan PT Semen Dwima Agung.
Saat Indonesia dihantam krisis ekonomi pada 1997-1998, perusahaan milik Hashim yaitu Tirtamas Group terpaksa menjual saham-sahamm dan unit usahanya untuk melunasi utang.
Tahun 2018, Hashim berada di rangking 35 sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai 850 juta dolar AS menurut majalah Forbes.
Tidak hanya berkecimpung di dunia bisnis, Hashim pun mencoba peruntungannya di dunia politik dengan bergabung ke partai besutan Prabowo Subianto, Partai Gerindra.
Selama Pilpres ia berada d belakang layar untuk membantu pemenangan Prabowo Subianto.

Biodata
Nama: Hashim Djojohadikusumo
Lahir: 1 Januari 1953
Orang tua: Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Sigar
Saudara kandung: Biantiningsih Miderawati Djiwandono, Marjani Djojohadikusumo, Prabowo Subianto
Istri: Anie Hashim Djojohadikusumo
Anak: Aryo, Rahayu, Indra
Partai politik: Gerindra
Pekerjaan: Pengusaha, Pendiri dan Pemilik Arsari Group.
Baca juga: Kunjungi Sulawesi Utara, Hashim Djojohadikusumo Ungkap Program Makan Gratis Prabowo Subianto
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Masih Ingat Devi Hutabarat? Adik Perempuan Almarhum Brigadir J Kini Jadi Polisi |
![]() |
---|
Aturan Baru Pemerintah, Berlaku Mulai 17 Agustus 2025: Transaksi Pembayaran Bakal Terhubung NIK |
![]() |
---|
Ini yang Dilakukan Pemerintah Kelurahan Ternate Baru Singkil Manado untuk Cegah Tawuran Bersajam |
![]() |
---|
Di KPK, Gubernur YSK Ungkap Masalah Utama Korupsi di Sulut: Kita Perlu Komitmen |
![]() |
---|
Cerita Sukmawati Rahman, Batal Nikah Gegara Calon Suami Oknum Brimob Menghilang di Hari Pernikahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.