Bitung Sulawesi Utara`
Catat Tanggal Kendaraan Angkut Logistik di Sulut Berhenti Operasi. Ini Penyebabnya
Rencana itu bakal dilakukan para pengusaha transportasi logistik se Sulut, berdasarkan hasil rapat pengurus di kantor DPW Sulut Alfi-Ilfa
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Asosiasi Logistic Forwarder Indonesia - Indonesia Logistic Forwader Association (Alfi/Ilfa) Wilayah Sulawesi Utara (Sulut), kembali menyiratkan ratusan kendaraan logistik bakal berhenti berkegiatan.
Rencana itu bakal dilakukan para pengusaha transportasi logistik se Sulut, berdasarkan hasil rapat pengurus di kantor DPW Sulut Alfi-Ilfa, Senin (19/8/2024).
"Rencana berhenti beroperasi Rabu 21 Agustus 2024, hingga waktu yang tidak ditentukan," kata Ketua DPW Alfi-Ilfa Sulut Syam Panai di kantor DPW yang terletak di Kecamatan Maesa Bitung Sulut, Senin (19/8/2024).
Baca juga: 2 Berita Terkini Longsor Tambang Emas Gorontalo : Helikopter Bawa Logistik, Tim SAR Andalkan Radio
Syam menjelaskan, rencana kendara transportasi logistik berhenti beroperasi karena masalah klasik.
Para pengusaha dan pemilik transportasi logististik, mengeluhkan antrian panjang dan berjam-jam dalam mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di SPBU.
Kondisi ini terjadi tak hanya di SPBU Bitung, melainkan hampir diseantero wilayah Sulut kendaraan bertonase besar yang beraktifitas angkut logistik kesulitan mendapat BBM Solar.
Sebelum mengambil keputusan berhenti beroperasi, ada dua opsi yang muncul dalam rapat.
Ada opsi beralih ke Bbm jenis Dexlite, namun muncul konsekuensi biaya transportasi akan melonjak.
Sehingga pengurus transportasi logistik memikirkan efeknya, jika memakai Dexlite juga akan berpengaruh pada daya beli masyarakat.
Lanjut Syam mewakili suara-suara pengusaha transportasi logistik, yang tergabung dalam asosiasi Alfi-Ilfa DPW Sulut, pihaknya terus dibayangi keresahan.
Tak tau lagi harus berbuat apa agar distribusi logistik lewat jalur darat tidak terkendala lantaran kendaraan harus lama antri lama memperoleh BBM Solar.
"Jalan terakhir berhenti beroperasi. Supaya pemerintah tau kesulitan yang kami alami ketika hendak mendapat Bbm solar," tambahnya.
Lewat aksi mogok nanti, pihaknya berharap ada kebijakan menberikan prioritas kepada pengisian BBM solar ke kendaraan angkut logistik.
Berdasarkan keluhan dan laporan yang diterima dari para sopir di lapangan, tak hanya sulit dapat Bbm melainkan saat sudah antri lama ternyata solarnya habis sehingga haru kembali antri di hari berikutnya.
Syam juga kembali bilang, masalah klasik ini pada dua tahun silam sudah pernah di rancang dan akan di lakukan pada bulan Desember 2023 lalu.
Namun batal terjadi karena, pihaknya di panggil Kapolda Sulut.
Pasca pertemuan itu, ada sepakan tidak terjadi antrian pengisian BBM Solar di SPBU, namun sepakan setelahnya kembali terjadi lagi.
Pihaknya juga sudah sempat menghadap ke DPRD Sulut terkait masalah klasik ini.
"Kalau perlu cabut saja subsidi Bbm Solar, asalkan kami mendapat solar. Antrian sudah biasa tapi yang kami alami keterlaluan, di Bitung saja kita liat saja antriannya," kata dia.
Pengurus Alfi - Ilfa lainnya menyampaikan keterangan terkait efek yang bakal di alami oleh para pengusaha transportasi logistik.
Ketika tidak ada aktifitas atau tidak beroperasinya kendaraan logistik sehari saja, kerugian yang ditimbulkan untuk pelaku usaha transportasi logistik rugi Rp 1 juta.
Namun apa bole buat, konsekuensi yang akan di terima oleh para pengusaha transportasi logistik.
Terpantau hingga malam ini, antrian kendaraan angkut logistik masih antri di sejumlah SPBU yang ada di Bitung.(crz)
Dua Paslon Pilkada Hadiri HUT ke 34 Kota Bitung, Disapa Wali Kota |
![]() |
---|
Hasil Pemilihan Putra Putri Bitung 2024, Ini Daftarnya |
![]() |
---|
Sejumlah Lurah di Bitung Sulut Minta Maaf, Diduga Hadiri Pertemuan Bakal Paslon Karena di Bujuk |
![]() |
---|
Tim Tarsius Polres Bitung Berhasil Gagalkan Spesialis Curat Pakai Sajam, Temannya Kabur |
![]() |
---|
BMKG Stasiun Maritim Bitung Pakai Gedung Baru, Gelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.