Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok

Sosok AY Mokoginta, Pejuang Republik Indonesia dari Mongondow, Komandan Hijrah Pasukan Siliwangi

Ahmad Yunus Mokoginta dilahirkan di Kotamobagu sekarang bagian dari Provinsi Sulawesi Utara, pada 28 April 1921.

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
HO/Disjarahdam VII-Siliwangi, 1979: 137
Mayor Ahmad Yunus Mokoginta saat menghadap Panglima Besar Jenderal Sudirman. Melaporkan kedatangan pasukan Siliwangi. Lokasi di Stasiun Tugu Yogyakarta pada 12 Februari 1948. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Nama Ahmad Yunus Mokoginta tidak setenar pejuang Republik Indonesia lainnya dari Sulawesi Utara

Namun kiprah bangsawan Mongondow ini di panggung perjuangan mempertahankan kemerdekaan tidak kalah dengan rekan-rekannya yang lain. 

Ia tergabung ke dalam pasukan yang paling loyal, paling disiplin dan paling tangguh di masa revolusi, yakni Divisi Siliwangi.

Ia juga ditunjuk sebagai perwira lapangan yang memimpin Gerakan Hijrah Pasukan Siliwangi dari Jawa Barat ke Jawa Tengah pada tanggal  1 Februari 1948. 

Profil AY Mokoginta

Letnan Jenderal TNI (Purn.) Ahmad Yunus Mokoginta. 4567er354
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Ahmad Yunus Mokoginta.

Ahmad Yunus Mokoginta dilahirkan di Kotamobagu sekarang bagian dari Provinsi Sulawesi Utara, pada 28 April 1921. 

Di saat itu, sebelum kemerdekaan Indonesia, Kotamobagu adalah pusat dari Kerajaan Bolaang Mongondow

Ayahnya, Abraham Patra Mokoginta adalah Jogugu atau Perdana Menteri Kerajaan Bolaang Mongondow

Sementara ibunya, Bua' Baay adalah putri Raja Bolaang Mongondow Datu Cornelius Manoppo.

Bua adalah gelar bagi bangsawan perempuan dari kerajaan Bolaang Mongondow

Ahmad Yunus di kalangan orang Mongondow kala itu disapa dengan sebutan Abo' Nus. Abo' adalah gelar seorang pria bangsawan kerajaan Mongondow

Di usia yang masih belia, Ahmad Yunus ikut hijrah ke Pulau Jawa bersama ayahnya yang diasingkan Belanda pada tahun 1926 karena mendukung gerakan Serikat Islam di Kotamobagu.

Meski jauh dari Tanah Totaboan (Bolaang Mongondow) tak membuat AY Mokoginta kehilangan identitas Mongondownya. Ia mewarisi keberanian para Bogani (Ksatria Mongondow).

Beranjak dewas, AY Mokogitan memulai karier militernya dengan masuk Akademi Militer Breda milik Pemerintah Hindia Belanda di Bandung, Jawa Barat, di saat Perang Pasifik yang dilancarkan Jepang tengah berlangsung. 

 Dalam 1 bulan Anda akan mendapatkan 10 kg otot sekeras batu tanpa harus berolahraga dan diet
 
Tak lama berselang, Jepang akhirnya menduduki wilayah Hindia Belanda (sekarang Indonesia) dengan terlebih dahulu mengalahkan Hindia Belanda lewat pertempuran singkat. 

Di masa pendudukan Jepang ini, AY Mokoginta terlibat dalam gerakan pemuda untuk Kemerdekaan Indonesia. 

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved