Gempa Bumi
Lokasi Ini Diperkirakan Diguncang Magnitudo Besar, Gempa Megathrust Disebut Tinggal Menunggu Waktu
Selain itu, kerawanan gempa yang tinggi di Indonesia juga diakibatkan oleh jalur pertemuan lempeng.
Menurut Perekayasa di Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Widjo Kongko, megathrust Selat Sunda memang berpotensi menyebabkan gempa besar berkekuatan M 8,7.
Namun, tidak menutup kemungkinan kekuatan gempa di wilayah tersebut mencapai M 9 atau lebih.
Hal tersebut bisa terjadi apabila terjadinya gempa akibat megathrust Selat Sunda bersamaan dengan segmentasi yang berada di atasnya, yaitu megathrust Enggano di Bengkulu dan sebelah timurnya, yaitu megathrust Jawa Barat-Tengah.
“Energi yang dihasilkan dari potensi gempa itu mirip dengan gempa bumi dan tsunami Aceh 2004,” jelas Widjo dikutip dari Kompas.com, Selasa (18/1/2022).
Ia menambahkan, ada kemungkinan gempa akibat megathrust Selat Sunda memicu tsunami yang lebih tinggi ketika gempa berkekuatan M 9,3 melanda Aceh pada 2004 silam.
Selain itu, megathrust Mentawai-Siberut berpotensi memicu gempa besar di masa yang akan datang pernah menimbulkan beberapa bencana sejak 1994.
megathrust di wilayah Sumatera tersebut pernah menyebabkan gempa M 8,5 di Nias pada 1994, M 7,9 di Lampung-Bengkulu pada 2000, M 9,3 di Aceh pada 2004, dan M 8,7 di Bengkulu.
megathrust Mentawai-Siberut juga pernah menyebabkan gempa berkekuatan M 7,3 di Kepulauan Mentawai pada Selasa (25/4/2023) pukul 03.00 WIB.
Pada saat itu, Daryono mengatakan, gempa di wilayah tersebut merupakan rangkaian gempa yang telah diprediksi para ilmuwan.
“Karena memang hanya di segmen (zona megathrust segmen Mentawai-Siberut) ini yang energi (gempa bumi) terkonsentrasi dan belum release (muncul) di bagian Sumatera," jelas Daryono dikutip dari Kompas.com, Selasa.
“Hanya satu-satunya di Mentawai-Siberut yang belum release (gempa). Jadi gempa hari ini (Selasa) merupakan bagian dari rangkaian gempa zona megathrust di Segmen Mentawai-Siberut,” tambahnya.
Daryono menjelaskan, gempa paling besar yang yang dipicu oleh megathrust Mentawai-Siberut terjadi pada 10 Februari 1797.
Pada saat itu, kekuatan gempa mencapai M 8,5 dan menimbulkan tsunami besar sehingga lebih dari 300 orang meninggal.
“Artinya, sudah lebih dari 300 tahun di zona ini tidak terjadi gempa besar sehingga wajar jika para ahli menjadikan zona ini sebagai the big one yang mana menjadi perhatian para ahli,” imbuh Daryono.
Langkah preventif BMKG
Terkait potensi gempa besar dan tsunami akibat megathrust , Daryono menyampaikan, BMKG sudah menyiapkan system monitoring, processing, dan diseminasi informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami yang semakin cepat dan akurat.
| Gempa Terkini Malam Ini di Malut Jumat 31 Oktober 2025, Berikut Info BMKG |
|
|---|
| Gempa Terkini di Sulawesi Utara Malam Ini Jumat 31 Oktober 2025, Info BMKG Magnitudonya |
|
|---|
| Gempa Terkini Malam Ini Jumat 31 Oktober 2025, Info BMKG Lokasi dan Magnitudonya |
|
|---|
| Gempa Terkini di Maluku Jumat 31 Oktober 2025, Info BMKG Magnitudo 4,5 |
|
|---|
| Gempa Terkini di Jawa Tengah Jumat 31 Oktober 2025, Berikut Info BMKG |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/ilustrasi-gempa_20181013_210810.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.