Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilkada Boltim

Pilkada Boltim Sulawesi Utara, Baso Affandi: Sahrul Tanpa Oscar, Head to Head atau Kotak Kosong?

Sam Sachrul Mamonto dan Oskar Manoppo merupakan pasangan yang kompak dan mampu bekerja bersama dalam membangun daerah.

Dokumen Baso Affandi
Baso Affandi, SH. Mantan peneliti LSI dan JSI 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID — Pilkada Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara menarik untuk disimak.

Apalagi berbagai kejutan terus terjadi jelang Pilkada 2024.

Konsultan politik Sulawesi Utara, Baso Affandi, mengungkapkan pandangannya terkait dinamika terbaru pada pilkada Boltim.

Pada awalnya, Sam Sachrul Mamonto dan Oskar Manoppo merupakan pasangan yang kompak dan mampu bekerja bersama dalam membangun daerah. 

Namun, di tengah perjalanan, hubungan mereka mengalami konflik yang mengakibatkan keduanya memilih jalur masing-masing. 

Kini, Sahrul bertekad untuk maju kembali sebagai calon bupati tanpa dukungan Oscar. 

Di sisi lain, sebagai ketua partai politik, Oscar juga berambisi untuk maju sebagai calon bupati.

"Ini yang disebut oleh awak media sebagai 'pecah kongsi'," ujar Baso Affandi, Minggu (4/8/2024).

Menurutnya, keputusan mereka untuk berpisah menjadi tantangan besar dihadapi oleh Sahrul.

Apalagi untuk mencari pengganti Oscar yang setidaknya memiliki kapasitas yang sebanding. 

“Oscar, yang tetap ingin maju sebagai calon bupati, juga perlu mencari pasangan yang bisa mendukungnya baik dari segi elektoral, finansial, maupun manajemen,” kata dia.

Kemungkinan terjadinya persaingan langsung (head-to-head) antara Sahrul dan Oscar masih terbuka.

Terutama jika Sahrul menghadapi kesulitan dalam berkomunikasi dengan Partai Demokrat dan PDI Perjuangan. 

Selain itu, Baso katakan peluang terjadinya kotak kosong dalam Pilkada Boltim juga masih menjadi kemungkinan. 

“Jika Sahrul berhasil menyatukan kepentingan PDI Perjuangan dan Demokrat, maka pilkada tersebut berpotensi menghadirkan pertarungan antara petahana dan kotak kosong.”

Situasi ini mengingatkan pada Pilkada Kota Makassar, di mana kotak kosong bisa menang melawan petahana.

"Dalam politik, selalu ada saluran kepentingan. Apalagi jika terkait dengan Pilgub. Kepentingan PDI Perjuangan dan Demokrat sulit untuk disatukan. 

Demokrat di Boltim juga kemungkinan akan mendorong kadernya untuk dipasangkan dengan Sahrul.

jika mereka ingin Demokrat secara institusi berada di barisan partai pengusung," tambah Baso Affandi.

Jika terjadi head-to-head antara Sahrul dan Oscar, besar kemungkinan petahana akan kalah. 

Namun, jika melawan kotak kosong, tidak menutup kemungkinan kotak kosong akan menang, seperti yang pernah terjadi di Makassar. 

“Hingga saat ini, situasi politik di Boltim masih sangat dinamis,” pungkasnya. (pet)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>> 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved