Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Prakiraan Cuaca

Info BMKG Waspada Cuaca Ekstrem Besok Senin 5 Agustus 2024, Ini Daftar Wilayah Potensi Hujan Lebat

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, wilayah Indonesia bagian selatan

Editor: Glendi Manengal
HO
Ilustrasi cuaca ekstrem. Peringatan Dini Besok Senin 5 Agustus 2024. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Info peringatan dini cuaca ekstrem untuk besok, Senin (5/8/2024).

Diketahui sejumlah wilayah di Indonesia dilanda hujan lebat.

Diinfokan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika besok beberapa wilayah potensi dilanda cuaca ekstrem.

Dimana daftar yang berpotensi cuaca ekstrem ada beberapa wilayah.

Yang potensi terjadi hujan lebat, disertai petir dan angin kencang.

Bagi yang wilayahnya potensi alami cuaca ekstrem diminta untuk waspada.

Dan siapkan hal-hal yang perlu untuk menghadapi cuaca ekstrem.

Terkait hal tersebut berikut ini daftar wilayah potensi alami cuaca ekstrem.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, wilayah Indonesia bagian selatan mulai masuk puncak musim kemarau 2024.

Dalam beberapa hari terakhir, cuaca cerah mendominasi hampir di seluruh pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Kalimantan bagian selatan.

Meski demikian, dalam sepekan ke depan, beberapa wilayah Indonesia masih berpotensi diguyur hujan lebat dan angin kencang hingga Senin (5/8/2024).

Penyebab cuaca ekstrem di musim kemarau 2024

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Ida Pramuwardani mengatakan, kondisi cuaca ekstrem di musim kemarau 2024 itu dipicu oleh dinamika atmosfer di Indonesia, seperti Gelombang Rossby Ekuator dan Gelombang Kelvin.

Aktivitas Gelombang Rossby Ekuator yang berpropagasi ke arah barat terpantau aktif di wilayah Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung dan Laut Andaman dalam sepekan ke depan.

Aktivitas Gelombang Kelvin juga diprakirakan aktif di Sumatera bagian selatan, Jawa bagian barat (6 hingga 8 Agustus 2024), Kalimantan, dan Sulawesi bagian utara (30 Juli hingga
2 Agustus 2024).

"Gelombang tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut," ujar Ida kepada Kompas.com, Jumat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved