Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilkada di Mitra

Pilkada Mitra Sulawesi Utara Potensi Terbentuk 3 Poros, Peluang Petahana dan Koalisi Pendatang Baru

PDIP juga berpotensi digoyang karena Djein Rende istri dari James Sumendap Ketua DPC PDIP, mantan bupati 2 periode menjadi calon kuat dari partai lain

Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Chintya Rantung
Dokumentasi pribadi
Pengamat Politik Sulut, Josef Kairupan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pilkada Mitra berpotensi terbentuk tiga poros.

Menariknya kali ini kemungkinan Pilkada Mitra tidak lagi diperkuat petahana, meski calon bupati dari PDIP Ronald Kandoli (RK) pernah menjabat wakil bupati (2013-2018).

Namun, PDIP juga berpotensi digoyang karena Djein Rende istri dari James Sumendap Ketua DPC PDIP, mantan bupati 2 periode menjadi calon kuat dari partai lain.

Sementara dari kubu Gerindra, meski punya 1 kursi DPRD, tapi mendorong nama Ramoy Markus Luntungan (RML) untuk menjadi bupati.

RML sangat siap untuk maju dan kemungkinan besar akan membangun koalisi dengan partai lain.

Terkait itu, Pengamat Politik Sulawesi Utara, Josef Kairupan menjelaskan secara tersurat memang tidak ada petahana yang maju pada kontestasi pilkada di Mitra, tetapi secara tersirat petahana itu ada, namanya Ronald Kandoli menjadi ancaman besar bagi rival-rivalnya untuk memperebutkan kursi bupati Mitra.

Apalagi jika Ronald di dukung oleh suara mayoritas di Parlemen dari Parpol pemenang Pileg yaitu PDIP.

"Hal ini justru memberikan nilai tambah tersendiri bagi Ronald," jelasnya, Rabu (31/7/2024).

Sekalipun menurut Josef, rivalnya Djein Rende juga maju sebagai bakal calon Bupati Mitra, tidak memberikan pengaruh yang berarti, karena Djein sendiri tidak didukung oleh Partainya untuk maju yang notabene sebagai ketua DPC PDIP Mitra.

Justru maju dari partai lain, hal ini diprediksi akan menimbulkan riak-riak dikalangan publik yang akan mudah di giring dengan opini negatif.

"Jika ditambahkan lagi dengan isu personal dari Djein itu sendiri akan menambah kecil peluangnya, dapat diprediksi isu personal ini akan dimainkan oleh rival-rivalnya," ucapnya.

Sementara bagi RML sendiri, jika hendak maju pastinya harus memenuhi syarat administratif untuk diusung dari parpol yang memiliki dua puluh persen suara di legislatif.

Walaupun dalam realitas Gerindra menang Pilpres, tetapi kenyataan Gerindra Mitra tidak cukup untuk kursi untuk mengusung calon, kecuali dengan koalisi.

"Kecenderungan koalisi ditingkat pusat (KIM) akan turun ke daerah sepertinya akan konsisten, sehingga jika RML akan dicalonkan maka KIM lah yang akan mengusung. Itupun jika terjadi konsensus dari setiap Parpol yang tergabung di KIM di Mitra.

Jika akhirnya RML akan lolos sebagai Cabub Mitra harus bekerja extra untuk mengembalikan popularitasnya," pungkasnya.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved