3 Berita Populer Sulawesi Utara, Pendamping Yulius di Pilgub, Ibu dan Balita Diduga Keracunan

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini daftar berita terpopuler di Tribunmanado.co.id hingga hari ini, Kamis 25 Juli 2024.

Dimana berita-berita berikut ini termasuk paling banyak dibaca di portal TribunManado.

Terkait hal tersebut Tribun Manado kali ini akan membagikan berita populer yang hingga saat ini masih banyak dibaca khususnya di Sulawesi Utara.

Lantas kali ini Tribunmanado.co.id akan menyajikan tiga berita populer dari Sulawesi Utara ( Sulut ) yang sudah tayang  dan menjadi berita paling banyak dibaca hingga hari ini, Kamis 25 Juli 2024.

Berita populer ini mulai dari berita Terungkap Sosok Pendamping Yulius Komaling di Pilgub Sulawesi Utara, Dari Partai Nasdem.

Ibu dan Balita di Manado Sulawesi Utara Diduga Keracunan Usai Makan di Restoran.

Kemudian Harga Cengkih Terjun Bebas di Minahasa Tenggara Sulawesi Utara, Petani Sebut Sudah Biasa.

Berikut Daftar selengkapnya:

1. Terungkap Sosok Pendamping Yulius Komaling di Pilgub Sulawesi Utara, Dari Partai Nasdem

Calon Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) yang juga Ketua DPD Gerindra Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Kolaming (YSK) bocorkan siapa pendampingnya di Pilgub Sulut.

Hal itu terungkap saat YSK hadir di Kantor DPC Partai Gerindra Minahasa Utara (Minut), Rabu 24 Juli 2024

Saat diwawancarai YSK menyebut ketua Nasdem Sulawesi Utara.

"Ketua DPW Nasdem Sulawesi Utara Victor Mailangkay yang akan mendampingi saya," ungkap YSK.

Sebelumnya, Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto yang juga Presiden terpilih mengeluarkan surat penugasan YSK dan Tatong Bara yang akan bersaing di Pilgub Sulut.

Akan tetapi, DPP Nasdem hanya menugaskan Ketua DPW Victor Mailangkay yang akan menjadi calon wakil.

Selain itu, sebelumnya nama Vicky Lumentut mantan Wali Kota Manado dua periode ini juga menjadi salah satu nama yang disebut bakal mendampingi YSK.

Calon Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Yulius Selvanus Kolaming (YSK) hadir di Kantor DPC Partai Gerindra Minahasa Utara (Minut), Rabu 24 Juli 2024.

Kantor DPC Gerindra berada di Jalan SBY Kelurahan Sarongsong II, Airmadidi. Baca Selengkapnya

2. Ibu dan Balita di Manado Sulawesi Utara Diduga Keracunan Usai Makan di Restoran

Seorang ibu dan Balita di Kota Manado Sulawesi Utara diduga keracunan usai makan makanan di salah satu restoran yang ada di pusat perbelanjaan. 

Ibu dan Balita mengalami pusing dan mual usai memakan nasi goreng dan kwetiaw goreng.

Akibat kejadian ini kedua korbah dirawat Intensif di Rumah Sakit Hermina Minahasa Utara.

Menurut penuturan Ibu Nikita Sudjianto kejadian ini terjadi pada Minggu (21/7/2024) .

Kala itu dia bersama suaminya dan anaknya jalan-jalan di pusat perbelanjaan saat weekend.

Sekira pukul 18.30 Wita korban dan keluarga singgah makan malam restoran tersebut. 

Makanan yang dipesan kwetiau dan nasi goreng.

"Nasi goreng dimakan oleh saya, kemudian yang kwetiau dimakan anak saya yang masih balita. Saat itu sedang makan terasa tidak biasa nya ada yang aneh," jelasnya Rabu (24/7/2024)

Setelah tiba di rumah kepalanya langsung pusing dan anaknya muntah-muntah sampai lebih 20 kali.

"Suami Saya langsung membawa lari ke rumah Sakit. Disitu dokter langsung meminta untuk uji darah korban," jelasnya

Lanjutnya, dari hasil Lab menunjukan ada Neotrofil yang tinggi dengan angka 84 yang seharusnya normalnya hanya 50.

"Dokter saat itu sampaikan ada makan di mana karena diduga terjadi keracunan," jelasnya. Baca Selengkapnya

3. Harga Cengkih Terjun Bebas di Minahasa Tenggara Sulawesi Utara, Petani Sebut Sudah Biasa

Harga cengkih di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), terjun bebas. 

Dari pantauan Tribunmanado.co.id di Kecamatan Ratahan, Rabu 24 Juli 2024 diketahui harga cengkih perkilogramnya Rp 75 ribu. 

Hal ini membuat banyak petani terpaksa menjual dagangannya ke Kota Manado.

Aminah salah satu petani di Kabupaten Mitra mengatakan sudah biasa dengan harga cengkIh yang turun pada saat panen. 

"Kalau kami sudah biasa. Karena setiap musim panen pasti akan turun harganya," ujarnya. 

Ia mengatakan tak punya pilihan lain selain menjual cengkih di Manado. 

"Karena di Manado harganya lebih mahal sedikit. Jadi kami harus menjual kesana," ungkapnya.

Ia berharap ada solusi dari pemerintah soal harga cengkih. Baca Selengkapnya

(TribunManado.co.id)