Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jamaah Islamiyah Bubarkan Diri

Kata Pengamat Terorisme Indonesia Soal Bubarnya Jamaah Islamiyah, Tak Ada Paksaan

Sejak awal, JI agak berbeda dengan kelompok radikal terorisme lainnya. Menurut pengakuan mereka, JI hanya berlandaskan pada ilmu.

Editor: Alpen Martinus
HO
Khoirul Anam Peneliti Terorisme Indonesia 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar bubarnya Jamaah Islamiyah di Indonesia sontak menjadi pembicaraan masyarakat Indonesia.

Sebab mereka kerap kali berkaitan dengan aksi terorisme di Indonesia.

Sudah banyak anggota mereka tersebar di Indonesia.

Baca juga: Jamaah Islamiyah Membubarkan Diri, Abu Fatih : JI Bubar, Kami Islah dan Minta Maaf

bahkan aksi yang diduga anggota mereka lakukan sudah tergolong banyak dan sadis.

Aksi nekat kerap mereka lakukan untuk menebarkan keresahan bagi warga.

Tak hanya itu, mereka seakan menghipnotis anggotanya untuk berani melakukan aksi teror.

Kini mendadak mereka mau kembali ke pelukan NKRI.

Ada yang lain dari kejadian tersebut. Berikut news analisis dari Khoirul Anam peneliti dan Pemerhati Terorisme Indonesia 

Secara pribadi saya yakin sekali dan percaya mereka bubar beneran. Pertama karena keputusan ini berasal murni dari mereka. Tidak ada pihak dari luar yang menekan atau memaksa mereka.

Jadi ini murni keputusan mereka. Ketika saya bertanya kepada petinggi JI, mereka menjawab alasannya satu, karena ilmu.

Sejak awal, JI agak berbeda dengan kelompok radikal terorisme lainnya. Menurut pengakuan mereka, JI hanya berlandaskan pada ilmu.

Alasan dulu mendirikan JI adalah karena ilmu. Jadi sekarang mereka harus membubarkan diri, menyudahi organisasi ini dengan alasan sama, yaitu ilmu.

Mereka sudah berusaha lama mengkaji doktrin-doktrin, ajaran yang mereka ikuti, misal tafsir tentang jihad, konsep al wala’ wal bara’.

Kemudian mereka sampai pada keputusan terbaik saat ini, bubar atau membubarkan organisasinya.

Proses ini berlangsung lama, bahkan sejak akhir 1990an. JI kan didirikan bersama-sama oleh Abdullah Sungkar, Abu Bakar Baasyir, dan Abu Rusydan. 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved