Banyak Kepala Daerah di Sulut Cerai Tengah Jalan, Berseteru di Pilkada, Ini Penjelasan Ferry Liando

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Banyak kepala daerah pecah kongsi, bercerai di tengah jalan.

Hubungan gubernur dan wakil, bupati/wakil bupati, wali kota dan wakil wali kota kerap retak.

Pilkada menjadi puncak dari perseteruan 01 dan 02.

Dosen Kepemiluan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Sulawesi Utara, Ferry Liando mengungkapkan, hal itu disebabkan banyak faktor

Berikut ini sejumlah alasan kepala daerah kerap bercerai di tengah jalan dan mencapai klimaks konflik di Pilkada.

1. Pada saat pencalonan, motif penetapan pasangan bukan utk kepentingan pemerintahan tapi utk sebatas pada kepentingan elektabilitas. Pencalonan dan penetapan pasangan lebih kepada kepentingan agar menang dlm pilkada, bukan dilihat pada kemampuan pasangan
2. Kebijakan UU Pilkada yg mensyaratkan bahwa parpol atau gabungan parpol wajib memiliki kursi 20 persen di DPRD hasil pemilu sebelumnya. Pencarian pasangan bukan didasarkan pada kemampuan calon akan tetapi sekedar agar syarat pencalonan terpenuhi
3. Penetapan pasangan lebih disebabkan oleh kombinasi parpol pemilik kursi dengan pemilik modal
4. Pada saat menjabat bisa jadi terjadi ketidaksepakatan dalak pengkaplingan jumlah pejabat yg diusulkan dari kedua pihak dan pengkaplingan proyek. (tribun manado/ndo)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>