Pengucapan Syukur Minsel
Kuliner Extreme Hingga Makanan Khas Tersaji di Tradisi Pengucapan Syukur di Minsel Sulut, Ada Ular
Menariknya, yang sudah menjadi kebiasaan di pengucapan syukur iyalah menikmati sajian-sajian kuliner ekstrim masakan ala Minahasa.
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Indry Panigoro
Amurang, TRIBUNMANADO.CO.ID – Masyarakat Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara melaksanakan tradisi pengucapan syukur pada Minggu (14/7 2024) hari ini.
Perayaan pengucapan syukur di Kabupaten Minahasa Selatan ini telah menjadi tradisi turun temurun.
Tradisi yang dilakukan setahun sekali ini dipelihara dengan baik bertahun-tahun.
Tradisi pengucapan syukur identik dengan berkunjung atau lebih umumnya dikenal dengan istilah silaturahmi yang dalam bahasa Manado adalah pasiar. Tradisi ini dilakukan ke rumah sanak saudara, sahabat, hingga rekan kerja.
Tradisi ini berawal dari mata pencaharian masyarakat Minahasa pada masa lalu yakni petani.
Sehabis panen dilakukan tradisi foso rumege um banua (pengucapan syukur) kepada Opo Empung Wailan Wangko atau roh nenek moyang.
Setelah masuknya pengaruh Agama Kristen pada masyarakat Minahasa, maka ritual-ritual sudah tidak lagi dilakukan oleh kebanyakan orang.
Namun nilai-nilai ungkapan syukur kepada Tuhan atas hari panen masih melekat, sehingga warga desa akan membawa makanan atau hasil pertanian mereka ke geraja, lalu masyarakat akan duduk dan makan bersama.
Menyambut pengucapan syukur, berbagi persiapan dilakukan masyarakat Minsel.
Bahkan pada H-1 Pengucapan Syukur pasar-pasar sangat ramai pengunjung yang membeli berbagai persiapan untuk menyambut kedatangan tamu.
Terlihat ramainya masyarakat berlomba-lomba menggiling beras, mencukur/parut kelapa, mengaduk adonan yang pada akhirnya menjadi bungkusan-bungkusan kue dalam daun woka (sejenis janur) yang dikenal dengan nama kue dodol.
Bambu-bambu mulai dipilih, daun pisang, beras ketan, kelapa dan bumbu lainnya mulai disiapkan untuk menjadi olahan Nasi Jaha (Nasi Jahe).
Goyang dodol dan bakar nasi jaha ini sudah menjadi menu khas adalah yang harus disiapkan untuk tamu.
Menariknya, yang sudah menjadi kebiasaan di pengucapan syukur iyalah menikmati sajian-sajian kuliner ekstrim masakan ala Minahasa.
Warga Minsel akan berburu sejak pagi daging hewan yang lumrah dikonsumsi warga Minahasa di Pasar 54 Amurang.
Karena harus ada beragam kuliner ekstrim yang harus disediakan di meja seperti Ikang RW (daging anjing), ikang Paniki (daging kelelawar), ikang babi (daging babi), ikang tikus (daging tikus), ikang patola (daging ular patola).
Namun tetap ada juga makanan-makan nasional yang disediakan karena tak sedikit tamu yang pantangan dengan kuliner ekstrim.
Selain itu perayaan pengucapan syukur sudah dirayakan oleh semua penduduk Minsel dengan agama apapun.
Menurut warga Minsel pengucapan syukur juga menjadi ajang untuk membangun toleransi antara umat beragama.
Sehingga menu yang disediakan ada dua non halal dan halal.
"Jadi ada juga makanan nasional yang kami siapkan untuk tamu yang datang bisa makan daging ayam, ikan, telur, bebe dan lain-lain," ujar Allen warga Minsel.
Allen mengungkapkan di momen pengucapan syukur siapa saja boleh datang termasuk bukan kerabat maupun keluarga.
"Datang saja karena ini umum semua masyarakat di Sulawesi Utara boleh datang maka di Minsel.
Jadi semua tamu kami terima dengan baik makan sepuasnya dan jangan lupa sebelum pulang bungkus juga dodol dan nasi jaha," jelasnya.
Dia menambahkan hari ini tamunya yang datang ada dari Manado, Tomohon, Bitung dan Bunaken.
"Terima kasih untuk tamu yang telah berkunjung di rumah jangan lupa tahun depan datang lagi kami sambut dengan baik," pungkasnya.
Baca Berita Lainnya di: Google News
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Pantau Arus Lalulintas Saat Pengucalan Syukur Minsel. Basarnas Manado Live Dari Udara |
![]() |
---|
Pengucapan Syukur Minsel di Desa Kapoya Bersatu Sultar, Menu Khas Minahasa Jadi Sajian Favorit |
![]() |
---|
Pengucapan Syukur Minahasa Selatan, Ibadah di GMIM Syaloom Pakuure 3 Dihadiri 700-an Jemaat |
![]() |
---|
Dampak Negatif Pengucapan Syukur Minsel Sulut, Apa yang Dibicarakan Selalu Terbukti, Warga Mengakui |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : Pengucapan Syukur di Minahasa Selatan Sulut, Warga Bawa Hasil Panen ke Gereja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.