Minahasa Sulawesi Utara
Respon Keluhan Masyarakat Soal Banjir Diseputaran Danau Tondano, Ini yang Dilakukan Pemkab Minahasa
beberapa masyarakat yang tinggal dipinggiran Danau Tondano sering mengeluhkan meluapnya air dari area persawahan dekat Danau Tondano hingga ke jalan.
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID, Tondano - Masalah meluapnya air Danau Tondano setiap musim hujan mendapat atensi serius oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa, Sulawesi Utara.
Pasalnya, beberapa masyarakat yang tinggal di pinggiran Danau Tondano sering mengeluhkan meluapnya air dari area persawahan dekat Danau Tondano hingga ke badan jalan.
Bahkan, ikut menggenangi rumah-rumah warga dan gedung gereja tepatnya di Desa Ranomerut, Kecamatan Eris.
Menyikapi hal ini, Pemkab Minahasa yang dipimpin Penjabat Bupati Dr Jemmy Stani Kumendong M,Si, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Dr Lynda Watania MM, M,Si, menggelar rapat terkait penanganan genangan air kawasan pemukiman di sejumlah wilayah seputaran danau tondano.
Rapat dipimpin Sekda Minahasa Lynda Watania, bertempat di Kantor Bupati Minahasa, Jumat (12/7/2024).
Hadir juga pihak Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Utara Ir. Marthen Kantor, ST, MSi, IPM, PLN Unit Pelaksana Pengendalian Nusantara Power Pembangkit ( UPDK) Minahasa Oudy Rumbayan,
Kemudian, Asisten manajer operasi Balai wilayah sungai Sulawesi - Ir. Sugeng Herianto M. SI, MT, pihak BMKG Stasiun Geofisika Manado serta Pos Pengamatan Tondano Frangky Octavian ulus.
Sekda Lynda Watania menyampaikan rapat koordinasi yang dilakukan saat ini untuk menangani permasalahan banjir dibeberapa titik di kota Tondano dan diseputaran wilayah pemukiman atau dekat dengan danau Tondano.
"Hal ini kami diskusikan bersama instansi vertikal yang memiliki kewenangan berdasarkan tupoksi yaitu ada balai sungai, PLN, ESDM Provinsi Sulawesi Utara, BMKG, dan Pemkab Minahasa sebagai koordinator terhadap penyelenggara tugas- tugas di daerah," jelas Watania usai rapat koordinasi, Jumat (12/7/2024).
Lanjut Watania, Pemkab Minahasa mengundang stakeholder ini karena Danau Tondano merupakan danau dimana pengelolaanya itu dari pemerintah pusat dan instansi yang ada di daerah adalah balai wilayah sungai.
"Jadi kita telah membahas beberapa permasalahan yang dihadapi termasuk keluhan masyarakat kami telah tampung, dan dinas PUPR telah mempresentasikan lokasi lokasi atau wilayah yang terdampak banjir," papar Watania.
Sekda mengatakan rapat ini menghasilkan langkah kongkrit yang akan dilakukan oleh instansi yang saya sebutkan tadi.
"Kami membuat kesepakatan untuk mengatasi agar debit air di danau tondano tidak menyebabkan banjir diarea permukiman masyarakat disaat hujan deras," ujarnya.
Disamping itu, kata Watania, adapun usulan Mitigasi penanganan genangan air di pemukiman kota Tondano dan seputar danau Tondano yaitu, Pengerukan sungai Tondano, pengangkatan eceng gondok, dan penambahan alat pengangkat eceng gondok.
"Ada juga penggunaan pompa di pintu air PLN dan di permukiman, pembuatan dan penambahan pagar pengendali di hulu sungai dan titik titik yang ditentukan, melakukan sosialisasi tentang persampahan kepada masyarakat," tutup Lynda Watania.
Sosok Firland Lahilote, Warga Bitung yang Ditemukan Meninggal Usai Hilang 4 Hari di Pantai Kabasaran |
![]() |
---|
4 Hari Hilang di Pantai Kabasaran Minahasa, Ini 5 Fakta Proses Pencarian hingga Firland Ditemukan |
![]() |
---|
Firland Ericko Lahilote Korban Tenggelam di Pantai Kabasaran Minahasa Ditemukan Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Tim Resmob Polres Minahasa Tangkap Pelaku Curanmor, 2 Unit Motor Disita |
![]() |
---|
Kronologi Polres Minahasa Tangkap Pengedar Sabu dari Palu, 17 Gram Jadi Barang Bukti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.