Bolmong Sulawesi Utara
Peternak Ayam Ras Petelur di Bolmong Dapat Pendampingan dari Konsultan Peternakan Asal Singapura
Perbedaan antara peternak telur ayam sistem bebas sangkar dan peternak sistem baterai (dikurung), yakni hasil dan kualitas telur.
Penulis: Sujarpin Dondo | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLMONG - Abdi Firmansyah, peternak ayam ras petelur asal Desa Lolanan, Kecamatan Sang Tombolang, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, dapat pendampingan dari konsultan peternakan asal Singapura, Global Food Partner (GFP).
GFP adalah perusahaan konsultansi multinasional yang berkantor pusat di Singapura untuk membantu para peternak, juga industri makanan dan perhotelan untuk bertransisi menggunakan sistem bebas sangkar (cage-free), sehingga ekosistem semakin terbentuk.
Diketahui GFP baru mendampingi satu peternak ayam ras petelur di Pulau Sulawesi, yaitu Abdi Firmansyah.
Kepala Program Manager Global Food Partners, Kristina Yolanda, mengatakan pendampingan kepada peternakan bebas sangkar asal Bolaang Mongondow ini dilakukan atas permintaan peternak sendiri.
"Iya, kami lakukan pendampingan kepada peternak telur ayam bebas sangkar atas permintaan dari peternak sendiri yang memulai usaha peternakan ayam petelur menggunakan sistem bebas sangkar ini," ucapnya.
Perbedaan antara peternak telur ayam sistem bebas sangkar dan peternak sistem baterai (dikurung), yakni hasil dan kualitas telur yang di atas rata-rata.
"Biasanya peternakan dengan sistem bebas sangkar ini lebih baik dari peternakan baterai," kata Kristina.
Selain itu, pendampingan ini juga bisa membuka peluang usaha peternakan telur ayam masuk ke hotel-hotel berbintang.
"Kami juga bisa memfasilitasi dengan pengembangan usaha produksi untuk masuk ke pasaran yang lebih tinggi seperti hotel-hotel internasional," jelasnya.
Namun, untuk mencapai itu semua tergantung usaha pemilik peternakan.
Baca juga: Lirik Lagu Tuhan Tak Pernah Salah - Care City Worship, Aku Berharga di MataMu Tuhan
Baca juga: Harta Kekayaan Vonny Rumimpunu, Anggota DPRD Minahasa Utara Sulut Terpilih, Punya Tanah Rp2,5 Miliar
Sementara itu, Abdi Firmansyah mengaku hal ini perlu dia lakukan agar usaha produksi telurnya lebih besar dan berkualitas.
"Saya merasa perlu adanya pendampingan ini karena saya orang baru di peternak ayam ras petelur," ucapnya.
Abdi juga bersyukurbahwa peternakannya adalah satu-satunya di Pulau Sulawesi yang mendapatkan pendampingan langsung dari GFP.
"Untuk pendampingan semacam ini GFP mengaku khusus di pPulau Sulawesi baru peternakan saya saja yang ada menggunakan sistem bebas sangkar," jelasnya.
Abdi berharap dengan adanya pendampingan dari GFP ini dirinya bisa mendapat pasar yang lebih luas.

Jalan Tungoi Satu Bolaang Mongondow Sulut Mulai Diperbaiki, Tangahu Harap Bisa Topang Ekonomi Warga |
![]() |
---|
Kasus Dugaan Penganiayaan Oknum Bhayangkari Kepada Warga di Bolmong Naik Tahap Penyidikan |
![]() |
---|
Sosok Nur Massi, Perempuan Muda Asal Bolmong Ngaku Ingin Mengabdi di Dunia Pendidikan |
![]() |
---|
Identitas Dua Korban Tewas dalam Kecelakaan Maut di Desa Cempaka Bolmong Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Puluhan Tahun Tak Tersentuh, Ruas Jalan di Konarom Bolmong Sulawesi Utara Mulai Diperbaiki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.