Pilkada 2024
Indikator: Kalau Kalah di Pilkada Jakarta, Anies Tutup Buku
Anies Baswedan harus menang di Pilkada Jakarta 2024. Karier politik selanjutnya akan semakin terbuka. Jika kalah di Jakarta, Anies tutup buku.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Anies Baswedan harus menang di Pilkada Jakarta 2024. Karier politik selanjutnya akan semakin terbuka. Sebaliknya jika kalah di Pilkada Jakarta, Anies "tutup buku".
Mantan calon presiden dari Koalisi Perubahan itu kembali meramaikan bursa calon gubernur Jakarta.
Ibarat gadis cantik, Anies dilirik sejumlah partai politik. Namanya menguat di internal Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Nasdem.
Bahkan partai pemenang Pemilu 2024, PDIP ikut melirik mantan gubernur Jakarta itu dalam kontestasi 27 November 2024.
"Saya tidak terlalu khawatir dengan Anies Baswedan untuk mendapatkan tiket di Jakarta. Tetap PR (pekerjaan rumah) buat Anies bukan sekadar dapatkan tiket untuk maju tapi harus menang," kata pengamat politik Burhanuddin Muhtadi dikutip YouTube Kompas.TV pada Rabu 3 Juli 2024.
Lanjut Direktor Eksekutif Indikator Politik Indonesia ini, kalau kalah di Pilkada Jakarta tahun ini, maka karier politik Anies selanjutnya akan "tutup buku" atau selesai.
"Karena sudah kalah pilpres, kalah pula di pilkada," katanya.
Menurut Burhan, Anies harus berhitung betul siapa calon wakil gubernur potensial membawa daya dongkrak elektoral buat Anies.
"Pada titik itu, pilihan apakah Sohibul Iman atau Andika Perkasa, pilihan yang sangat sulit buat Anies," ucap dia.
Analisa Burhan, pertama, kalau Andika Perkasa didukung oleh PDIP yang memiliki basis cukup kuat di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Wilayah di mana Anies pada Pilkada 2017 kalah di sana dan pada Pilpres 2024 juga kalah telak dibanding pasangan 02 (Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming) di dua wilayah ini.
Sementara kalau Anies meninggalkan PKS, tidak memilih Sohibul sebagai cawagub, itu juga seperti pisau bermata dua. "Di satu sisi membuka opsi menambah pangsa elektoral baru, di sisi lain menimbulkan disosiasi atau dissociation dengan massa PKS yang memenangkan pileg di Jakarta dan sekitar," ujarnya.
"Memang tidak mudah mencari titik temu apakah Sohibul Iman atau Andika Perkasa. Keduanya punya daya tarik terutama dari sisi mesin partai," katanya. (Tribun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.