Seputar Polri
Daftar Nama 25 Kombes yang Pecah Bintang Jadi Jenderal Polisi, Ada Polwan Ahli Forensik Pertama Asia
Wanita kelahiran Jakarta 23 Agustus 1970 adalah satu-satunya doktor forensik di Asia. Soal pengalaman? Dia punya seabrek dari lokal sampai internasiol
Sosok dokter Sumy Hastry
Wanita polisi yang kini berpangkat Brigjen ini hampir terlibat dalam aktivitas forensik kasus-kasus besar di Indonesia.
Wanita kelahiran Jakarta, 23 Agustus 1970, ini adalah satu-satunya doktor forensik di Asia. Soal pengalaman? Dia punya seabrek dari lokal sampai internasional.
Menurut arsip pemberitaan koran Kompas, 26 Agustus 2015, Sumy dijuluki sebagai Srikandi Forensik Indonesia.
Ketika mengikuti sebuah operasi di lokasi pembunuhan pada 2000 silam, Sumy yang masih mengenyam pendidikan Sekolah Perwira Polisi disarankan oleh Kasatreskrim Poltabes Semarang Ajun Komisaris Purwo Lelono fokus pada bidang forensik.
Apalagi, ketika itu belum ada doktor forensik perempuan di kepolisian. Hastry kemudian mengamini usulan seniornya itu.
Kini, banyak wanita polisi yang menjadi dokter forensik Polri yang mengikuti jejak dokter Hastry.
Sepak terjangnya sebagai dokter forensik tak perlu diragukan lagi. Ia hampir dilibatkan dalam kecelakaan pesawat di Indonesia.
Profil Frans Barung Mangera
Brigjen Pol Frans Barung Mangera
Fransiskus atau Frans kelahiran Makale, Sulawesi Selatan, 22 Januari 197.
Putra Toraja ini ditugaskan Kapolri ke Ibu Kota Nusantara baru, sebagai Pati Lemdiklat Polri.
Frans Barung Mangera merupakan lulusan dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1992.
Setelah itu ia melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Selain itu ia juga pernah menimba ilmu di Sespim dan Sesko TNI.
Di kepolisian ia berpengalaman dalam bidang humas.
PENDIDIKAN
– Akademi Kepolisian (Akpol) 1992
– Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK)
– Sespim
– Sesko TNI
KARIER
Frans Barung Mangera telah memegang berbagai jabatan di kepolisian.
Ia pernah menjabat sebagai Kasat II Ditintelkam Polda Sumsel.
Lalu pada 2010 ia diangkat menjadi Kapolres Musi Banyuasin Polda Sumsel.
Setahun kemudian ia dipercaya menjadi Kasubag Fuullahinfodok Bag Yaninfodok Ro PID Divhumas Polri.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Kabid Humas Polda Sulsel dan Kabid Humas Polda Jatim.
Kemudian pada 2019 ia diangkat menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang PID Divhumas Polri.
Sejak menjabat sebagai Divhumas Polri, Frans Barung Mangera pun semakin dikenal publik khususnya kalangan awak media.
Pada 2020 ia dimutasi ke Polda Kaltim dan menjabat sebagai Karoops.
RIWAYAT JABATAN
– Kasat II Ditintelkam Polda Sumsel
– Kapolres Musi Banyuasin Polda Sumsel
– Kasubag Fuullahinfodok Bag Yaninfodok Ro PID Divhumas Polri (2011)
– Kabidhumas Polda Sulsel (2015)
– Kabidhumas Polda Jatim (2016)
– Analis Kebijakan Madya Bidang PID Divhumas Polri (2019)
– Karoops Polda Kaltim (2020)
- Pati Lemdiklat Polri (Penugasan Pada Otorita Ibu Kota Nusantara) (2024).
(*/Tribun-medan.com)
Sumber: Tribun Medan
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Baca Berita Lainnya di: Google News
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Sosok Komjen Verdianto Iskandar, Eks Asisten Operasi Kapolri yang Pecah Bintang 3 |
![]() |
---|
Sosok Komjen Putu Jayan Eks Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara yang Punya Harta Rp 8.7 M |
![]() |
---|
Sosok Brigjen Pol Muhammad Taslim Chairuddin Wagub Akpol Pecat Taruna yang Melawan Pengasuhnya |
![]() |
---|
Sosok Jeanne Mandagi Polwan Pertama Tembus Jajaran Perwira Tingi Polri, Ternyata Orang Manado |
![]() |
---|
Sosok Althafandika Yaqzhan.Anak Krishna Murti yang Jadi Taruna Akpol, Raih Penghargaan International |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.