Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

SMA - SMK di Sulut Kekurangan Pendaftar, Richard Pangkey: Perlu Evaluasi dan Tingkatkan Mutu

Beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kekurangan pendaftar.

Facebook Richard Pangkey
Dosen FIP Unima, Richard Pangkey. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dalam dua tahun terakhir, Sulawesi Utara menghadapi penurunan drastis jumlah lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Utara, Femmy Suluh, pada tahun 2024 hanya 18 ribu dari 22 ribu pendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang berhasil lulus.

Angka ini jauh di bawah kuota yang tersedia, yaitu 45 ribu.

Akibatnya, beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kekurangan pendaftar.

Penurunan ini dikaitkan dengan tren pertumbuhan populasi yang melambat.

Saat ini, jumlah siswa SMK di Sulawesi Utara mencapai 109 ribu, sementara siswa Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Dasar hanya mencapai 55 ribu.

Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi sistem pendidikan di Sulawesi Utara.

Menanggapi situasi ini, Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Manado, Richard Pangkey, memberikan pandangannya.

"Jika tren ini terus berlanjut, banyak sekolah yang mau tidak mau harus ditutup atau digabungkan dengan sekolah lain," ujarnya, Senin (1/7/2024).

Richard menekankan pentingnya sekolah meningkatkan mutu dan daya saing agar tidak tereliminasi di era yang sangat kompetitif ini.

Selain itu, ia juga menyarankan agar pemerintah menerapkan standarisasi yang ketat.

Hal itu untuk menentukan sekolah mana yang layak dipertahankan dan menggabungkan beberapa sekolah yang berada dalam jarak satu wilayah berdekatan.

"Untuk sekolah kejuruan, perlu dilakukan evaluasi terhadap program studi atau jurusan yang benar-benar sesuai dengan tuntutan pasar kerja," tambahnya.

Hal ini penting karena banyak SMK yang memiliki program studi dengan irisan keahlian yang terlalu banyak.

Ia juga katakan agar pemerintah lebih baik menghentikan pembukaan sekolah dan program studi yang dianggap tidak relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved