Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Gejala Aneurisma Otak, Jika Pecah Bisa Sebabkan Pendarahan

Aneurisma otak adalah adanya pelebaran yang abnormal pada dinding pembuluh darah di otak. Bentuknya mirip balon yang menggembung keluar dari arteri.

Editor: Isvara Savitri
Tribunnews.com/mayoclinic.org
Ilustrasi aneurisma otak. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Aneurisma otak merupakan salah satu penyakit berbahaya.

Aneurisma otak adalah adanya pelebaran yang abnormal pada dinding pembuluh darah di otak.

Bentuknya mirip balon yang menggembung keluar dari arteri.

Jika aneurisma tersebut pecah, bisa menyebabkan pendarahan dalam otak.

Efeknya pun sangat fatal.

Merujuk data dari Brain Aneurysm Foundation, 1 dari 50 orang memiliki aneurisma yang belum pecah, setiap 18 menit 1 aneurisma pecah dan sekitar 500.000 orang meninggal setiap tahun akibat aneurisma otak.

Aneurisma otak sering kali tidak menunjukkan gejala sampai terjadi pembesaran yang cukup signifikan atau pecah.

Gejala yang mungkin muncul sebelum pecah termasuk sakit kepala parah, penglihatan kabur atau ganda, nyeri di sekitar mata, atau gangguan saraf lainnya.

"Jika aneurisma pecah, gejalanya bisa berupa sakit kepala tiba-tiba yang sangat hebat, mual, muntah, leher kaku, kehilangan kesadaran, atau bahkan kematian,” jelas Dokter Bedah Saraf dari RS PON dr. Muhammad Kusdiansah, dalam keterangannya Sabtu (29/6/2024).

Ia menjelaskan, operasi clipping adalah prosedur atau metode utama untuk mengatasi aneurisme otak. 

Baca juga: Euro 2024: Prediksi Skor Inggris vs Slovakia, The Three Lions Menang Tipis

Baca juga: Kecelakaan Maut, 3 Orang Tewas, Mobil Minibus Alami Pecah Ban Lalu Tabrak Pikap

“Prosedur operasi clipping bertujuan untuk menghentikan aliran darah ke aneurisma, sehingga mencegah pecahnya aneurisma di masa depan, atau pecah kembali setelah mengalami pendarahan otak," tambah dia.

Pada prosedur ini dokter bedah saraf akan membuat sayatan di kulit kepala dan membuka sebagian kecil tulang tengkorak untuk mengakses otak. 

Dengan bantuan mikroskop khusus, dokter akan mencari dan mengidentifikasi lokasi aneurisma dan melakukan penjepitan pada leher aneurisma dengan clip, biasanya berbahan titanium.

Menkes Targetkan Dokter Saraf se-Indonesi Bisa Bedah Clipping

Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mendukung pelatihan ahli saraf sebagai bagian dari program transformasi layanan kesehatan terutama di bidang stroke.

Ilustrasi otak manusia.
Ilustrasi otak manusia. (Pexels.com)
Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved