Sejumlah SMA di Sulawesi Utara Sepi Peminat, Ini Analisis Guru Besar Unima Sulut Ferdinand Kerebungu

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebanyak 12 Sekolah Menengah Atas (SMA) di Sulawesi Utara mengalami kekurangan peminat di tahun ajaran ini.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sulawesi Utara, Dr Femmy Suluh.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mengenai faktor-faktor apa yang menyebabkan hingga rendahnya minat calon siswa untuk mendaftar di beberapa sekolah tersebut.

Guru Besar Sosiologi FISH Universitas Negeri Manado (Unima), Prof. Dr. Ferdinand Kerebungu, memberikan penjelasannya terkait masalah ini, Selasa (25/6/2024).

Menurut Prof. Ferdinand, terdapat tiga faktor utama yang berkontribusi pada kurangnya minat siswa untuk masuk ke SMA-SMA tersebut

Pertama adalah penurunan Jumlah Anak Usia Sekolah.

Prof menjelaskan, keberhasilan program kependudukan pemerintah dalam mengurangi angka kelahiran berdampak pada menurunnya jumlah anak usia sekolah.

Banyak pasangan suami istri (pasutri) yang memilih menunda memiliki anak atau hanya memiliki satu anak.

"Kondisi anak usia sekolah saat ini berbeda dengan era pemerintahan Orde Baru, di mana banyak sekolah dibuka hingga ke perdesaan," jelas Dia.

Akibatnya, sekarang banyak sekolah di daerah perdesaan yang kekurangan siswa.

Kedua adalah pertumbuhan Sekolah Kejuruan (SMK)

Dia menjelaskan, pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), banyak sekolah kejuruan (SMK) didirikan untuk mengurangi pengangguran.

Kehadiran SMK ini menarik minat siswa yang ingin segera memiliki keterampilan kerja.

"Berdirinya sejumlah SMK berdampak pada menurunnya minat siswa untuk masuk SMA," tambahnya.

Ketiga adalah kualitas Pendidikan dan Persaingan Masuk Perguruan Tinggi