Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penyaluran Bansos

Soal Penyaluran Bansos Tidak Tepat Sasaran, 2 Menteri Jokowi Malah Beda Suara

Pernyataan Menteri PPN, Suharso Monoarfa, dibantah oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Editor: Glendi Manengal
Kolase Kompas
2 Menteri Jokowi Beda Suara soal Penyaluran Bansos, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahuui penyaluran bansos dari pemerintah terus berjalan.

Namun dalam penyalurannya disebut sering tidak tepat sasaran.

Hal ini membuat warga yang membutuhkan justru tak mendapakan.

Terkait hal tersebut menjadi perhatian dari pemerintah.

Hingga menjadi pembahasan soal penyaluran bansos yang tidak tepat sasaran.

Menanggapi hal tersebut beberapa menteri Jokowi turus memberikan suaran.

Namun tidak satu suara terkait penyaluran bansos tidak tepat sasaran.

Kedua menteri yang tidak satu suara yakni Menteri PPN, Suharso Monoarfa.

Dan Menteri Airlangga Hartarto memberikan tanggapan berbeda.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Bappenas mencatat, angka penyaluran bantuan sosial (bansos) tidak tepat sasaran mencapai 46 persen dari total penyaluran.

Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri PPN, Suharso Monoarfa.

Namun, pernyataan itu dibantah oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Ia mengklaim, saat ini penyaluran bansos sudah tepat sasaran.

Pasalnya, pemerintah sudah memanfaatkan sistem Registrasi Sosial Ekonomi atau Regsosek.

Lewat sistem itu, pemerintah mencatat tingkat kesejahteraan dan kondisi ekonomi masyarakat, sehingga bisa mendapatkan data target penerima bansos lebih akurat.

"Regsosek itu sebagian sudah dipakai, termasuk di dalam bantuan-bantuan, termasuk bantuan pangan beras," kata dia, ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, dikutip Minggu (23/6/2024).

Terkait dengan adanya temuan yang menyebutkan penyaluran bansos tidak tepat sasaran, Airlangga bilang, hal itu perlu ditelusuri kembali.

Ia meminta kepada Bapppenas untuk merinci data kesalahan penyaluran tersebut.

 

"Mesti dicek lagi, errornya di mana, harus ada detailnya," ujarnya.

Meskipun demikian, Airlangga enggan menyebutkan adanya kesalahan dalam penyaluran bansos oleh pemerintah.

Perbaikan data penyaluran bansos diklaim terus dilakukan pemerintah.

"Kata siapa salah sasaran? kalau saya bilangnya tepat sasaran. Jadi Menko bilang tepat sasaran, kalau ada salah dikit ya dibenerin," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri PPN Suharso Monoarfa mengatakan, data bansos tidak tepat sasaran mencapai 46 persen.

Ia pun mencontohkan masih terdapat eselon I di lingkup kementeriannya yang terdaftar sebagai penerima bansos.

"Data yang dievaluasi Bappenas akibat adanya exclusion dan inclusion error itu sekitar 40 persen melenceng, (tepatnya) 46 persen tidak tepat," kata dia, dalam acara Kolaborasi Pemanfaatan Sistem Data Registrasi Sosial Ekonomi, Kamis (20/6/2024).

(Sumber Kompas)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved