Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Pelita, Renungan P/KB GMIM 23 - 29 Juni 2024, Kasihilah Musuhmu dan Berbuat Baik

Renungan harian untuk ibadah Pria Kaum Bapa GMIM dalam sepekan mulai 23 Juni - 29 Juni 2024.Pembacaan alkitab terdapat pada Lukas 6:27-36.

Editor: Chintya Rantung
Tribun Manado
Pelita, Renungan P/KB GMIM 23 - 29 Juni 2024 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pelita adalah salah satu judul buku renungan untuk dibaca Pria Kaum Bapa (P/KB) GMIM.

Dalam renungan pelita ini menuliskan renungan sesuai dengan teks pembacaan GMIM dan teks perenungannya dikhususkan atau disusun untuk P/KB GMIM.

Renungan harian untuk ibadah Pria Kaum Bapa GMIM dalam sepekan mulai 23 Juni - 29 Juni 2024.

Pembacaan alkitab terdapat pada Lukas 6:27-36.

Tema perenungan adalah Kasihilah Musuhmu dan Berbuat Baik.

Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan

Syalom, Damai di hati, Puji Tuhan torang boleh diberkati. Nyatalah torang ada di sini dalam keadaan balk; memuji dan memuliakan Tuhan.

Tema perenungan firman saat ini adalah "Kasihilah Musuhmu dan Berbuatlah Baik."

Luar ajaran Tuhan Yesus. Kalau dalam kehidupan Yudaisme terdapat firman yang berkata "kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu" (Mat. 5:43), atau "mata ganti mata dan gigi ganti gigi" (Mat. 5:38), maka ajaran bare yang benar bagi anakanak Allah di dalam Kristus yaitu kita hams mengasihi sesama bahkan musuh sekalipun.

Tentu saja kata musuh di sini bukan berarti orang Kristen memusuhi sesama, melainkan sebaliknya ada saja oknum-oknum yang mau memusuhi orang kristen

Mereka yang menolak Yesus sebagai Mesias; mereka yang membenci Yesus; Mereka yang tidak suka akan cinta kasih, perdamaian, keadilan, kebenaran dan kebaikan, maka orangorang seperti itulah yang tidak menyukai bahkan membenci kekristenan, Namun apakah semua orang Kristen sudah atau sanggup memenuhi semua ajaran Kristus?

Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi Tuhan!

Ada banyak ahli Alkitab yang menganggap Injil Lukas ini ditulis oleh seorang tabib atau dokter yang bernama Lukas, pengikut dan rekan sekerja rasul Paulus. Namun ada banyak juga yang menyaksikannya.

Namun yang pasti pengarang Injil Lukas merupakan seorang penginjil kristen yang berlatar belakang Yunani (non Yahudi) yang terdidik dan berperan besar dalam misi pekabaran injil mulai-mula. Ia mengalamatkan injil ini kepada orang-orang Kristen berlatar belakang Yunani, kira-kira
80 atau 85 Masehi.

Waktu itu ada tiga hal besar yang sedang digumuli komunitas jemaat Lukas yaitu pertama tentang kedatangan Tuhan yang membuat sejumlah orang Kristen menjadi lesu dan berubah karena Yesus yang dinantikan segera tiba tidak kunjung datang kembali.

Kedua, munculnya orang-orang Kristen yang hidup mapan atau kaya tetapi hidup egois dan tamak serta tidak memberi perhatian kepada orang-orang, miskin.

Ketiga, komunitas kristen yang minoritas seringkali dianggap bidat dan musuh oleh para penguasan Romawi dan juga orang-orang Yahudi fanatik yang berlebihan.

Oleh karena itu Lukas melalui Injil mengangkat kembali ucapan-ucapan pengajaran Yesus kepada para murid-Nya supaya jemaat Kristen tetap beriman dan bertindak dengan benar sesuai kehendak Kristus.

Jangankan sesama manusia, musuh sekalipun harus dikasihi.

Artinya orang kristen tidak boleh menyimpan dendam dan rasa benci terhadap orang yang memusuhi orang kristen.

Justru Yesus mengingingkan orang  Kristen berbuat baik kepada semua orang, termasuk kepada orang-orang yang jahat. Ada beberapa poin ajaran radikal

Tuhan Yesus yang harus menjadi model yaitu: mengasihi orang-orang yang memusuhi, hidup orang percaya berbuat baik kepada orang-orang yang membenci, memberkati orang-orang yang mengutuk dan mendoakan orang-orang yang berbuat jahat.

Mengucapkan hal ini mungkin sangat gampang tetapi mempraktekkannya dalam hidup, tidaklah mudah. Namun sungguh mulia dan berharga bila kita sanggup mewujud-nyatakan ucapan-ucapan firman itu.

Mulai dari keluarga kita masing-masing; kita sebagai kepala keluarga, suami, ayah/papa.

Maka kita pasti diberkati seperti janji Yesus bahwa orang-orang yang melakukan firman ini akan menerima upah yang besar dan
menjadi anak-anak Allah Yang Maha Tinggi.

Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan!

Sejatinya kita sudah menjadi anak-anak Allah di dalam Kristus; kita telah mengalami kasih yang sangat besar dari Allah Bapa yang murah hati.

Sebab itu kalau kita mengasihi dan berbuat baik kepada siapa saja, itu semata-mata kita bukan masih mengharapkan kemurahan kasih Allah,
melainkan karena Allah telah lebih dahulu mengasihi dan menyatakan kebaikan kepada kita.

Jadi kalau kita mengasihi dan berbuat baik kepada siapapun, hal itu merupakan buah-buah dari iman percaya kita.

Dan semua bentuk kebaikan kita itu pasti tidak akan percuma melainkan diperhitungkan Tuhan sebagai kebenaran bagi kemuliaan nama-Nya.

Perilaku dan tindakan nyata orang Kristen adalah seperti berikut: tidak membalas cad maki dengan caci maki, tidak berkata-kata kotor, tidak pemarah dan pendendam, pemaaf, santun berkata-kata sekalipun dalam posisi benar, suka memberi pinjaman atau suka menolong orang
yang kesusahan, tidak menyebar fitnah dan hoax, tidak provokator, tidak main hakim sendiri, rendah hati, suka tegursapa dan sebagainya. Ain

Pertanyaan untuk PA:

1. Mengapa murid Tuhan Yesus hams murah hati dan mengasihi musuh?

2. Seperti apa model figur P/KB yang murah hati?

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved