Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilgub Sulut

Gejolak di Pusat, Pencalonan E2L di Pilgub Sulawesi Utara Terancam, Billy Lombok : Demokrat Solid

Perkembangan terbaru datang dari Partai Demokrat jelang Pemilihan Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Pilgub Sulut) 2024.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
Dokumentasi Demokrat
Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Utara, Elly Lasut dan Sekretaris, Billy Lombok. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perkembangan terbaru datang dari Partai Demokrat jelang Pemilihan Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Pilgub Sulut) 2024.

Kabar teranyar, terjadi turbulen karena adanya dua kubu yang adu kuat di DPP Partai Demokrat.

Terjadi tarik-menarik yang luar biasa di internal Partai Demokrat soal pencalonan Elly Engelbert Lasut (E2L).

Tarik-menarik antara dua kubu tersebut dipicu perbedaan kepentingan yang besar dalam rangka menghadapi Pilgub 2024.

Diketahui, kubu E2L sendiri berusaha keras untuk menyatukan semua kekuatan.

Di satu sisi E2L memiliki elektabilitas yang tinggi, namun di sisi lain tidak memiliki logistik yang mumpuni.

"Walaupun E2L berpasangan dengan bakal calon wakil gubernur Jan Maringka, dipastikan tidak akan berhasil memenangkan pertarungan politik 2024 di Sulut karena tidak memiliki logistik dan jaringan yang cukup kuat," ungkap sumber dari internal Partai Demokrat kepada Tribun, Minggu (24/6/2024) malam.

Di sisi lain kubu lainnya adalah sahabat dekat Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang diketahui memiliki saham politik yang sangat besar di DPP Demokrat dengan jaminan logistik di depan mata.

"Tanpa dukungan 'Pandu' (sandi sahabat AHY) maka, E2L ibarat kendaraan tanpa bensin. Jadi selama dua kepentingan itu tidak ketemu, dipastikan E2L sulit berlayar," ungkapnya lagi.

Lanjutnya lagi, friksi itu sudah sangat terlihat di mana AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat harus turun tangan untuk memediasi dua kubu tersebut namun, jelas sangat sulit disatukan.

Kubu 'Pandu' tidak butuh E2L karena tidak memiliki jaringan kuat di lintas partai politik sehingga tanpa dukungan tersebut dipastikan E2L sulit berlayar.

Dijelaskannya pula 'Pandu' yang disebutkan itu adalah sahabat dekat Gibran.

Pandu merupakan Bendahara Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT), di mana ketua umumnya adalah Gibran.

Tak hanya itu, 'Pandu' merupakan satu-satunya pengusaha yang diberikan penghargaan langsung oleh wakil presiden terpilih itu sebagai pengusaha yang memiliki kepedulian sosial yang sangat tinggi.

Dengan demikian, peluang E2L makin mengecil karena ia tidak takut dan tidak peduli dengan E2L dan pasangannya.

"Walaupun ada Pak Jan sebagai calon wakil gubernur, ini ibarat mobil tanpa bensin, ibaratnya tanpa dukungan. Sahabat ketua umum ini jangankan bayar saksi, dana kampanye aja tidak ada," beber sumber yang meminta namanya disimpan.

Peluang E2L pun makin kecil untuk menang di Pilgub Sulut dan itu dibuktikan ketika Hillary Brigitta Lasut (HBL) maju dengan dukungan 'Pandu' maka HBL bisa melenggang mulus ke DPR RI, dan masalahnya tidak ada yang bisa mengaturnya selain AHY sendiri.

Di tempat terpisah Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulut Billy Lombok saat di konfirmasi, enggan menjawab isu dan desas-desus tersebut.

Meski begitu, Billy menjelaskan bahwa pengaruh sosok Pandu memang sampai ke Majelis Tinggi Partai Demokrat atau ke Susilo Bambang Yudhoyono presiden RI ke 6.

"Saya loyal dengan Pak Ketua DPD, loyal terhadap Ketum AHY dan sahabatnya Pandu," ujar Billy kepada Tribunmanado.co.id, Senin (24/6/2024) sore.

Menurut Billy Demokrat Sulut kompak dan biasa jika beda pendapat namun mereka yakin semua akan utuh demi kemenangan di Pilgub.

"Tidak ada dualisme. Yang pasti, semua kader Demokrat Sulut tahu, tidak boleh bersinggungan dengan beliau jadi lebih utama persatuan dan kesatuan," tegas Billy.(ndo)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved