Rangkuman Materi
Rangkuman Materi IPS Kelas 10 SMA Bab 1 A tentang Kajian Sosiologi
Rangkuman materi tentang Kajian Sosiologi. Bab 1 Buku IPS SMA, Menjelajah Ilmu Pengetahuan Sosial, bagian A.
Penulis: Yeshinta Sumampouw | Editor: Yeshinta Sumampouw
TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut rangkuman materi Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS) untuk SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka.
Dalam artikel ini kami sajikan ringkasan materi IPS Kelas 10 SMA tentang Kajian Sosiologi.
Materi ini dibahas dalam Bab 1 Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA Sederajat dengan tema Menjelajah Ilmu Pengetahuan Sosial, bagian A.
Buku ini diterbitkan oleh Kemdikbudristek RI 2023 dan diunggah secara daring di buku.kemdikbud.go.id.
Simak rangkuman materi tentang Kajian Sosiologi selengkapnya.
Bab 1 tentang Menjelajah Ilmu Pengetahuan Sosial
A. Kajian Sosiologi
Berikut ini contoh-contoh konsep sosiologi:
- Sosialisasi
- Tindakan sosial
- Interaksi sosial
- Nilai dan norma sosial
- Lembaga sosial
1. Pengantar Sosiologi: Sejarah Kelahiran dan Perkembangan
Sosiologi berkembang sebagai ilmu pengetahuan karena munculnya berbagai masalah sosial.
Sosiologi adalah ilmu yang lahir dari kegelisahan para sosiolog yang mengamati perubahan serta adanya berbagai masalah dalam masyarakat.
Para sosiolog mempertanyakan dan merenungkan perubahan dan dampak perubahan bagi manusia dan masyarakat. Mereka memikirkan mengapa terjadi perubahan sosial seperti revolusi industri dan migrasi manusia. Adanya
berbagai peristiwa itulah yang menjadi tonggak kelahiran sosiologi.
Sosiologi lahir dari situasi dan kondisi masyarakat terutama di Eropa pada abad ke-18 ketika terjadi Revolusi Industri dan Revolusi Prancis.
Revolusi Industri adalah perubahan besar-besaran yang mengubah masyarakat agraris menjadi masyarakat industri yang berdampak terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya.
Revolusi Industri berkembang dari Eropa ke Amerika dan berbagai wilayah lain di dunia, termasuk Indonesia, dan telah mengubah tatanan sosial, yang awalnya cara hidup masyarakat dianggap tradisional menjadi modern. Pekerjaan yang pada awalnya dikerjakan oleh tenaga manusia digantikan oleh mesin.
Contoh perubahan sosial akibat Revolusi Industri:
- Perubahan teknologi karena penemuan mesin-mesin
- Perubahan tata kerja
- Perubahan budaya
- Perubahan politik
- Pengangguran
- Kemiskinan.
Tokoh-tokoh Penting Sosiologi
1. Auguste Comte
Auguste Comte hidup di Prancis (1798—1857). Dia dikenal sebagai Bapak Sosiologi sekaligus filsuf yang menyelidiki berbagai gejala tatanan dan dinamika masyarakat.
Salah satu bukunya Plan of Scientiic Works Necessary for the Reorganization of Society (1822) menjelaskan cara dan pendekatan dari perencanaan sosial.
Menurut Comte, istilah sosiologi berasal dari gabungan bahasa Romawi socious yang berarti ‘kawan’ dan bahasa Yunani logos berarti ‘bicara’. Oleh karena itu, sosiologi dapat diartikan sebagai “berbicara mengenai masyarakat”.
2. Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun (1332—1406) tinggal di Tunis pada abad ke-14.
Dia mengkaji tentang masyarakat, menginterpretasikan berbagai kejadian sosial, serta peristiwa dalam sejarah. Melalui buku Muqaddimah, Ibnu Khaldun menjelaskan tentang masyarakat yang menetap dan suku-suku nomaden
(hidup dengan berpindah-pindah tempat) di Afrika Utara.
Melalui karyanya tentang masyarakat tersebut, Ibnu Khaldun juga menjadi peletak dasar sosiologi.
3. Emile Durkheim (1859—1917)
Emile Durkheim menjelaskan pembagian kerja dan pembentukan pekerjaan tertentu sehingga menciptakan tatanan baru dalam masyarakat, melalui karyanya "The Division of Labour in Society" pada (1893).
Selama berkarier sebagai sosiolog, Durkheim telah melakukan berbagai penelitian untuk menjelaskan berbagai masalah dan gejala sosial masyarakat.
4. Karl Marx
Karl Marx (1818—1883) berasal dari Jerman dan hidup di berbagai negara Eropa.
Karl Marx melahirkan beberapa pemikiran dalam ilmu sosial, salah satunya ialah teori konlik yang menjelaskan konlik sosial, kelas sosial, agama, ideologi, dan ekonomi suatu masyarakat.
Menurutnya konflik selalu terjadi dalam masyarakat karena adanya persaingan mendapatkan sumber daya yang terbatas, serta pertentangan dan ketegangan antara kelas pekerja (buruh) dan pengusaha.
Melalui teori konflik, Karl Marx menjelaskan bahwa kekayaan dan kekuasaan yang tidak terdistribusi merata dapat menyebabkan konlik sosial.
Teori Karl Marx menginspirasi para sosiolog dan ilmuwan sosial hingga masa sekarang. Mereka mengembangkan teori Karl Marx sesuai dengan perubahan suatu masyarakat.
Para ilmuwan sosial yang dipengaruhi oleh pemikiran Karl Marx disebut sebagai marxian.
5. Max Weber
Max Weber (1818-1883) berasal dari Jerman.
Menurut Weber, sosiologi adalah ilmu yang berupaya untuk memahami tindakan sosial.
Teorinya tentang Verstehen menjadi salah satu teori penting dalam sosiologi. Verstehen artinya memahami
makna tindakan sosial individu. Teori verstehen berguna untuk menganalisis dan menginterpretasikan makna
tindakan seseorang.
Menurut Weber, terdapat empat tipe tindakan sosial, yaitu:
- Tindakan rasional instrumental
- Tindakan rasional berorientasi nilai
- Tindakan tradisional
- Tindakan afektif
6. Talcott Parsons
Talcott Parsons (1902—1979) dikenal dengan teori fungsionalisme struktural.
Berdasarkan teori ini, masyarakat terdiri atas berbagai bagian yang masing-masing memiliki fungsi dan saling terintegrasi sehingga membentuk keseimbangan.
Pandangan fungsionalisme struktural ini dipengaruhi oleh cara kerja organisme biologis. Oleh karena itu, bagi penganut teori ini, konlik sosial berfungsi untuk menjaga keseimbangan. Sementara, untuk menjaga agar bagian-bagian masyarakat tetap berfungsi dan terjaga keseimbangannya dibutuhkan adanya kontrol sosial, sosialisasi, adaptasi, kepemimpinan, reproduksi aturan, pelapisan sosial, dan keluarga.
7. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia juga merupakan sosiolog perintis.
Konsep tentang keluarga dan peran keluarga sebagai peletak dasar dalam pendidikan merupakan salah satu
kontribusi pemikiran Ki Hajar Dewantara bagi sosiologi.
2. Definisi, Objek Kajian, dan Fungsi Sosiologi
Objek kajian sosiologi:
- Manusia sebagai individu
- Masyarakat
- Interaksi antarindividu
- Kelompok sosial
Pengertian Sosiologi
Secara umum, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat secara menyeluruh dan hubungan antarorang dalam masyarakat (Soekanto, 2017: v). Sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial yang objeknya ialah individu
dan masyarakat.
Sifat-sifat sosiologi:
- Empiris: menghasilkan teori dan temuan melalui penelitian ilmiah dengan cara pengamatan, wawancara, diskusi kelompok, survei, dan analisis ilmiah atas fakta fakta sosial, bukan berdasarkan asumsi ataupun dugaan.
- Teoretis: menyusun temuan dan kesimpulan, menjelaskan secara logis hubungan sebab-akibat, korelasi antara
berbagai variabel atau faktor melalui penelitian ilmiah sehingga menjadi teori. - Kumulatif: berkembang dan dinamis sesuai dengan dinamika masyarakat.
- Nonetis: tidak mempersoalkan benar dan salah atau baik dan buruk, melainkan menjelaskan dan mengungkapkan
berbagai gejala ataupun masalah sosial secara analitis.
Definisi tentang masyarakat:
- Selo Soemardjan: masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
- Ralph Linton (1936 dikutip dalam Soekanto 2017:71): masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga dapat mengatur dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial
dengan batasan yang telah dirumuskan secara jelas.
Terdapat berbagai cabang sosiologi yang mempelajari tentang fenomena sosial secara lebih khusus, misalnya:
- Sosiologi agama
- Sosiologi politik
- Sosiologi pendidikan
- Sosiologi hukum
- Sosiologi konlik
- Sosiologi perdesaan
- Sosiologi keluarga
- Sosiologi kedokteran
- Sosiologi industri, dan lain-lain.
Berikut beberapa contoh kajian yang dipelajari dalam sosiologi:
- Interaksi sosial dan tindakan sosial
- Sosialisasi
- Kelompok sosial
- Hubungan antarkelompok sosial
- Kependudukan: migrasi, diaspora, urbanisasi, dan lain sebagainya.
- Konformitas dan penyimpangan
- Perilaku kolektif dan gerakan sosial
- Konflik sosial
- Perubahan sosial
- Kajian gender dan perempuan
- Norma dan lembaga sosial
- Struktur sosial
- Kesejahteraan dan kemiskinan
Fungsi sosiologi:
- Penelitian: menganalisis berbagai fenomena sosial. Hasil penelitian sosiologi digunakan untuk memberikan rekomendasi atas masalah yang ditemukan dalam penelitian.
- Pembangunan: memberikan metode, data, dan informasi mengenai semua tahapan dalam pembangunan. Penerapan sosiologi dalam pembangunan dapat membantu pemerintah dan masyarakat untuk merancang kebijakan
dan program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat. - Perencanaan Sosial: hasil penelitian sosiologi dapat digunakan untuk perencanaan sosial. Contohnya, data sosial kondisi kemiskinan masyarakat dapat digunakan jika hendak merencanakan kebijakan dan program pengentasan kemiskinan.
- Solusi atas Masalah Sosial: hasil penelitian dan data sosiologi akan menyajikan temuan tentang masalah ataupun hambatan suatu masyarakat. Data ini dapat digunakan untuk mencari solusi atas masalah sosial.
Tindakan-tindakan sosial menurut Max Weber:
- Tindakan Rasionalitas Instrumental: menggunakan alat untuk mencapai tujuannya, dilakukan
dengan pertimbangan sadar. - Tindakan Rasional Nilai: berdasarkan pertimbangan nilai seperti etika, norma, estetika dan agama. Misalnya, memilah sampah karena ada imbauan tertentu.
- Tindakan Tradisional: dilakukan karena faktor kebiasaan atau tradisi. Misal, malu membuang sampah sembarangan karena memiliki kebiasaan bersih.
- Tindakan Afektif: dilakukan karena faktor emosi dan perasaan. Misal menanam pohon karena mencintai bumi.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Rangkuman Materi IPA Kelas 7, Pengaruh Pergerakan Bumi dan Benda Langit terhadap Kehidupan di Bumi |
![]() |
---|
Rangkuman Materi IPA Kelas 7 SMP, Bab 7 C tentang Perubahan Iklim Bumi yang Dipengaruhi Benda Langit |
![]() |
---|
Rangkuman Materi Pendidikan Pancasila Kelas 9, tentang Makna Kemerdekaan Berpendapat Warga Negara |
![]() |
---|
Rangkuman Materi Pendidikan Pancasila Kelas 9, Contoh Tradisi, Kearifan Lokal Budaya Indonesia |
![]() |
---|
Rangkuman Materi Pendidikan Pancasila Kelas 9 SMP tentang Makna Tradisi, Kearifan Lokal, dan Budaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.