Alasan Kenapa Nabi Muhammad SAW Hanya Satu Kali Lakukan Ibadah Haji Selama Hidupnya

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada lima rukun dalam Islam yang wajib dilakukan oleh umat Muslim. 

Lima rukun tersebut yakni, mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan salat, membayar zakat, menjalankan puasa dan mengerjakan haji. 

Rukun Islam yang kelima yakni Haji hanya bisa dilakukan oleh umat Muslim yang mampu dan memenuhi syarat untuk berangkat ke tanah suci Mekkah. 

Di mana ibadah haji ini dilakukan satu tahun sekali pada bulan Dzulhijjah dalam penanggalan Hijriah. 

Perintah ibadah haji sebenarnya telah turun sejak masa Nabi Ibrahim pada saat Kakbah dibangun. 

Meski begitu, sebagian ahli mengatakan, ibadah haji baru ditetapkan saat Nabi Muhammad sudah hijrah ke Madinah dari Mekkah, tepatnya pada tahun ke 6 Hijriah atau sekitar 627 Masehi.

Diketahui, seumur hidupnya Nabi Muhammad hanya satu kali melaksanakan ibadah haji. 

Sementara untuk ibadah umrah Nabi Muhammad melakukannya lebih dari sekali. 

Ibadah haji yang dijalankan Nabi Muhammad pada tahun 10 Hijriah atau 632 Masehi merupakan yang pertama sekaligus yang terakhir.

Perjalanan haji Nabi Muhammad tersebut dikenal sebagai peristiwa Haji Wada.

Berikut ini kisah Rasulullah SAW melaksanakan ibadah haji untuk pertama dan terakhir kalinya.

Alasan Nabi Muhammad hanya satu kali naik haji

Nabi Muhammad hanya satu kali naik haji, karena tidak lama setelah perjalanan spiritualnya tersebut Rasulullah wafat karena sakit.

Nabi Muhammad menunaikan ibadah haji ketika sudah hampir 10 tahun berhijrah ke Madinah.

Ketika kabar mengenai rencana Nabi Muhammad berhaji tersebar, umat Islam di Madinah dan sekitarnya bersemangat untuk mengikuti.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Haji Wada diikuti oleh sekitar 90.000 jemaah haji.