Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Hari Ini

Sudah 10 Tahun Pembangunan di Lokasi Eks Pacuan Kuda di Manado Terhenti, Berikut Potret Terkini

Pembangunan perumahan tak selesai. Kini 2024, sudah 10 tahun bangunan-bangunan awal perumahan dibiarkan begitu saja. 

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Handhika Dawangi
Tribun Manado/Rhendi Umar
Eks arena pacuan kuda di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Foto terkini Senin 3 Juni 2024. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pernah ada arena pacuan kuda di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Dulu pada tahun 1980-an lokasinya berada di Kelurahan Ranomuut, Kecamatan Paal Dua. Hingga tahun 2014 masuk proyek perumahan elite Capitol Primera City. 

Namun pembangunan perumahan tak selesai. Kini 2024, sudah 10 tahun bangunan-bangunan awal perumahan dibiarkan begitu saja. Lahan dengan luas 14 hektare sudah dipenuhi tumbuhan liar. 

Pemerintah Kota Manado hingga kini tak bisa berbuat apa-apa untuk lahan tersebut. Penyebabnya karena bukan milik pemerintah. "Iya Tanah itu milik pribadi, bukan investasi dari Pemerintah Kota Manado, jadi kita tidak bisa masuk terlalu dalam," ujar Kepala Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Manado, Charles Rotinsulu, Senin (3/6/2024).

Rotinsulu pun memastikan akan tetap memberikan support kepada setiap pengusaha yang berinvestasi di Sulawesi Utara, termasuk keberlanjutan dari eks pacuan kuda tersebut.

"Mereka mungkin lagi progres penyelesaian, karena memang yang lalu ada kendala juga karena situasi covid, jadi nda gampang memang. Pemerintah harus tetap mensupport dan mempermudah apapun yang dilakukan untuk usaha," jelasnya. (ren)

Bangunan/Lahan yang Belum Digunakan

Ada 3 pasar di Kota Manado yang hingga saat ini belum digunakan berstatus tidak terurus. Tiga pasar itu tidak memberi keuntungan karena terbengkalai. Padahal dana yang dikucurkan untuk masing-masing pasar itu miliaran rupiah.

Ketiga pasar tersebut yakni Pasar Restorasi di Malalayang yang dibangun dengan total anggaran Rp17,6 miliar. Lalu Pasar Rakyat Buha di Tuminting dengan anggaran 12,7 miliar. Kemudian Pasar Wisata Bunaken dengan total anggaran Rp75 miliar. Total dana pembangunan tiga pasar itu mencapai lebih Rp105 miliar.

Pasar Wisata Bunaken yang mulai digunakan untuk pameran pembangunan dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-59 Provinsi Sulut pada 23 September 2023 lalu, kondisinya mulai tidak terurus. Pantauan Tribun Manado, Senin (27/5/2024), pasar yang awalnya disebut pasar tematik itu sepi. Tidak ada aktivitas perdagangan di situ. Tanaman-tanaman liar mulai meninggi.

Pada bagian dalam rumah panggung tampak penuh debu. Kaca-kaca juga berdebu. Bendera-bendara Merah Putih yang dipasang di tiang-tiang di depan rumah-rumah panggung mulai robek. Air yang ada di kolam mulai kotor dan bernyamuk.

Pasar itu direncanakan menjadi ikon wisata di Manado. Di dalamnya ditempati para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) seperti Pasar Seni Sukawati di Bali yang menjadi sentra suvenir atau oleh-oleh para wisatawan. Tapi, gedung-gedung di Pasar Wisata Bunaken belum dimanfaatkan.

Direktur Utama PD Pasar Manado Lucky Senduk sebelumnya menyebut, pasar tematik Tongkaina akan beroperasi pada Januari 2024. "Sampai sekarang belum beroperasi, tidak tahu juga kenapa," ujar Indra, salah satu warga Tongkania.

Terbengkalai

Kondisi Pasar Rakyat Buha dan Pasar Restorasi Kayubulan Malalayang lebih parah. Padahal baru selesai dibangun jelang akhir masa kepemimpinan Wali Kota GS Vicky Lumentut. Pasar Kayubulan diresmikan pada 2019, sementara Pasar Buha pada 2021.

Pasar Rakyat Buha yang berlokasi di Jalan Santiago awalnya sebagai tempat relokasi pedagang di Pasar Tuminting. Namun, pemanfaatan pasar itu hanya sebentar lalu ditinggalkan.

Pantauan Tribunmanado, lapak-lapak sudah berdebu, barang-barang tidak digunakan lagi. Bahkan ada pula lapak pedagang yang telah rusak karena sudah lama ditinggalkan. Ada 6 gedung yang berdiri, semua tak terurus dan telah dirambati rumput liar.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved