Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Kesehatan

3 Hal Perlu Dilakukan di Indonesia Menurut Pakar Kesehatan, Singapura Hadapi Lonjakan Kasus Covid 19

Kasus ( covid 19 ) yang ada umumnya bergejala ringan. Tidak ada dampak berarti pada perawatan di rumah sakit dan apalagi ICU.

Kolase/Dokumentasi Pribadi/HO
Prof Tjandra Yoga Aditama 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pakar Kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama menjelaskan terkait kondisi covid 19 saat ini. Info terbaru di Singapura, negara tetangga Indonesia sedang hadapi lonjakan kasus covid 19. Kasus covid 19 di Singapura naik 90 persen. Awalnya 13.700 kasus naik menjadi 25.900 kasus pada pekan kedua Mei 2024. 

Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan meski terhitung cepat menular, kasus ( covid 19 ) yang ada umumnya bergejala ringan. Tidak ada dampak berarti pada perawatan di rumah sakit dan apalagi ICU.

"Karena itu, nampaknya akan dapat dikendalikan dengan baik dan akan turun lagi sesudah puncak kasusnya tercapai. Sekali lagi kasusnya umumnya adalah ringan," kata dia di Jakarta, Rabu (23/5/2024).

Lanjut Prof Tjandra Yoga Aditama kondisi ini wajar terjadi lantaran Covid-19 masih ada. Pada waktu tertentu akan naik dan turun lagi, sama seperti penyakit menular pada umumnya. "Varian baru akan selalu ada dari waktu ke waktu, baik sekarang maupun di masa waktu ke depan," jelas direktur pasca sarjana RS Yarsi.

FLiRT

Kenaikan kasus di Singapura sekarang ini terjadi karena galur virus jenis KP1 dan KP2, yang merupakan kelompok dari subvarian JN.1 yang merupakan bagian dari Omicron. Secara umum di dunia sekarang virus covid yang sedang dominan adalah varian Omicron, sub varian JN.1 dengan galurnya, termasuk KP.1 dan KP.2.

Keduanya ini dikelompokkan pula dengan nama panggilan (nicknamed) 'FLiRT', sesuai dengan istilah tehnis mutasi yang terjadi. "KP.2 ternyata lebih mudah menular daripada KP.1, dan KP.2 ini sudah dikategorikan sebagai variant under monitoring (VOM) oleh WHO," jelas Prof Tjandra.

3 Hal yang Perlu Dilakukan

Menurut Prof Tjandra Yoga Aditama, terkait kejadian di Singapura maka untuk di Indonesia perlu melakukan beberapa hal berikut ini. 

  • Pertama, mengikuti dengan seksama peningkatan kasus di Singapura, dan juga di negara lain, seperti terjadi juga di India dan lainnya.
  • Kedua, tetap memonitor ketat adanya varian dan sub varian Covid bersama turunannya.

"(Ketiga) Ada tidaknya peningkatan kasus covid maka kita semua perlu selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta memberi prioritas penting bagi kesehatan kita dalam kehidupan sehari-hari," ujar Prof Tjandra Yoga Aditama. 

Gejala Covid-19 FLiRT

Seseorang yang telah terpapar virus Covid-19 FLiRT, diperlukan lima hari atau lebih sebelum mengalami gejala, meski gejala mungkin muncul lebih cepat. Gejala varian FLiRT ini dilaporkan mirip dengan jenis Covid-19 lainnya.

Namun jangan khawatir, jika sudah terdapat gejala, masyarakat bisa langsung tes Covid-19. Jika hasilnya positif, hanya perlu istirahat sampai gejalanya mereda.

Berikut gejala Covid-19 FLiRT :

  1. Demam atau menggigil
  2. Batuk
  3. Sesak napas
  4. Sakit tenggorokan
  5. Kelelahan
  6. Hidung tersumbat atau pilek
  7. Sakit kepala
  8. Nyeri otot atau badan
  9. Kesulitan bernapas
  10. Kehilangan rasa atau penciuman baru
  11. Sakit perut atau diare ringan, muntah
  12. Mual atau muntah.

Beberapa pencegahan bisa dilakukan agar terhindar dari penularan. Di antaranya yang bisa dilakukan adalah sering mencuci tangan, selalu menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk, vaksinasi, hingga menjauhi kerumunan dan pakai masker. 

(Tribunmanado.co.id/TribunnewsBogor.com/ Tribunnews.com)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved