Jan Maringka Percaya Diri Maju di Pilgub Sulut 2024: Bukan Omon-Omon, Ayo Kita Kemon

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Jan Maringka adalah satu dari sedikit putra Sulut di era saat ini yang mentereng di tingkat nasional.

Ia pernah memegang jabatan elit di Kejaksaan Agung sebagai Jaksa Agung Muda Bidang Intelejen dan terakhir ia menduduki posisi Irjen di Kementerian Pertanian RI.

Bekal pengalaman tersebut membuat Jan percaya diri untuk bertarung di Pilgub Sulawesi Utara 2024.

Apalagi gayung bersambut dengan banyaknya warga Sulut yang mendeklarasikan dukungan.

Tampil di Podcast tribunmanado beberapa waktu lalu, Jan membeberkan alasannya maju serta visi misinya.

Ia pun menegaskan satu hal. Kendati berkiprah di nasional, ia telah banyak berbuat untuk Sulut. Pertanian dan milenial.

Itulah dua kata kunci dari paparan Jan selama setengah jam lebih dalam podcast yang dipandu oleh host Maureen Lumempouw.

Berikut petikan wawancaranya:

Pak Jan bisa jelaskan tentang pencalonan sebagai calon Gubernur Sulut?

Saya diundang oleh partai Gerindra untuk mendaftar. Saya mendaftar di partai dalam koalisi Sulut maju. Hingga tagline saya adalah JSM yakni jadikan sulut maju

Bisa anda cerita latar belakang anda sebagai orang Sulut?

Orang tua saya berasal dari Desa Tetengesan Mitra. Jadi saya asli Minahasa. Beberapa waktu lalu pada hari jadi desa saya pulang kampung dan adakan ibadah syukur.

Saya minta doa restu pada warga serta pada par dotu untuk maju di Pilkada Sulut.

Bisa ceritakan perjalanan karier anda?

Cita-cita saya sesungguhnya jadi dubes.

Saat SD hingga SMA saya serin lihat kegiatan di luar negeri.

Tapi pada akhirnya saya sekolah jaksa.

Saat lulus saya tugas di Kejaksaan Tarakan, kemudian Kejari Serang lalu Kajati Maluku, Kajati Sulsel dan Sulbar.

Saya juga pernah jadi Atase kejaksaan Hongkong dari 2004 sampai 2008.

Lalu jadi Jaksa agung muda. Itu jabatan eselon 1.

Selama kurun 79 tahun, baru saya putra Kawanua jadi Jaksa Agung. Ini jadi pemicu semangat generasi muda.

Kemudian saya menjabat Irjen kementerian pertanian.

Jadi saya pengalaman luar negeri ada, begitupun pengalaman di Indonesia.

Yang belum ada adalah pengalaman di kampung sendiri.

Sebenarnya saya bisa cari zona nyaman. Tapi itu bukan saya. Saya selalu ingin bermanfaat dimanapun saya berada.

Apa konsep anda membangun Sulut?

Saya menengok ke desa. Saya ingin ada lumbung pangan desa.

Untuk itu perlu ada yang dalam istilahnya pak Jokowi hilirisasi desa supaya semua produk pertanian ada nilai tambah.

Contoh kacang koro. Ini tanaman alternatif pengganti Kedelai. Potensinya sangat besar di Sulut. Kacang koro jadi pilot project saya.

Saya sudah bagi bibit kepada para petani dan mereka sudah menanamnya. Tiga bulan lagi panen. Jadi saya bantu petani sekaligus UMKM.

Program ini in line dengan program makan gratis Prabowo dan Gibran.

Jadi kejayaan pertanian Sulut harus dipulihkan. Ini kampungnya Prabowo. Ini semua bukan omon omon. Tapi mari kita kemon.

Bagaimana mewujudkan infrastuktur di Sulut untuk menopang program bapak?

Sulut harus dibangun dengan sinergi pusat dan daerah. Caranya adalah dengan investasi. Investor harus dipermudah. Ini bergantung dari kepala daerah. Pengalaman saya sebagai jaksa, banyak investor yang juatru sering diganggu.

Apa yang dilakukan bapak bagi Sulut saat jadi Irjen di kementerian pertanian?

Bantuan peremajaan kelapa. Beberapa waktu lalu saya temui kelapa di Sulut umumnya berusia 100 tahun. Agaknya kita terlena dan lupa meremajakan kelapa.

Kemudian banyak perkuatan yang dinerikan di Sulut. Beberapa waktu lalu pak Menteri katakan akan memberi alokasi pupuk yang lebih untuk Sulut.

Jadi belum bertugas tapi sudah memberikan bukti bagi Sulut.

Bagaimana dengan persiapan bapak untuk maju Pilgub?

Saya juga bangun kekuatan di DPD. Jadi bukan hanya di pusat.

Jadi saya merajut kesatuan antara partai yang tergabung dalam koalisi indonesia maju di Sulut.

Saya siap di survei. Baru baru ini kami bentuk rumah sahabat.

Dan telah menampung pengungsi gunung ruang.

Disinilah saya lihat jiwa gotong royong masyarakat sangat luar biasa.

Deklarasi dukungan juga banyak. Dari petani, nelayan dan laskar yang dipimpin Maya Rumantir.

Saya sudah berbuat untuk Sulut.

Bagaimana asa anda untuk milenial Sulut?

Tentunya mereka banyak yang melihat acara ini di Sosmed.

Mereka akan kenali cara berpikir dan menjatuhkan pilihan pada figur terbaik yang dapat memberi ruang kreativitas bagi mereka.

Saya siap fasilitasi kaum muda dengan memberi apa yang jadi kebutuhan mereka. Saya ingin ada banyak petani milenial. (Art)