Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Internasional

Helikopter yang Bawa Presiden Iran Kecelakaan, Belum Diketahui Keberadaan Ebrahim Raisi

Helikopter Kepresidenan Iran terlibat kecelakaan pada Minggu (19/5/2024). Namun belum diketahui apakah Presiden Iran Ebrahim Raisi ada di dalam

Tribun Manado/Gryfid Joysman
Helikopter yang Bawa Presiden Iran Kecelakaan, Belum Diketahui Keberadaan Ebrahim Raisi 

Iran telah mempersenjatai Rusia dalam perangnya melawan Ukraina, serta melancarkan serangan drone dan rudal besar-besaran terhadap Israel di tengah perangnya melawan Hamas di Jalur Gaza.

Mereka juga terus mempersenjatai kelompok-kelompok proksi di Timur Tengah, seperti pemberontak Houthi di Yaman dan Hezbollah di Lebanon.

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

 Serangan Israel ke Iran sengaja dibatasi cakupannya. Meski demikian, Israel tetap memberikan peringatan mengenai kemampuannya untuk menyerang musuh.

Diketahui, kedua negara telah mengobarkan perang bayangan yang ditandai dengan operasi rahasia Israel di Iran.

Sedangkan Iran juga memberikan dukungan terhadap kelompok militan anti-Israel termasuk Hamas di Gaza dan Hezbollah di Lebanon.

Tetapi, meski terjadi peningkatan ketegangan selama beberapa minggu terakhir yang kemudian mereda, perang bayangan telah memasuki fase baru, membawa risiko konflik terbuka antar pihak yang lebih besar dari sebelumnya.

Eskalasi yang terjadi saat ini terjadi dengan latar belakang serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang diikuti dengan kampanye pemboman Israel di Jalur Gaza.

Dikutip dari AFP pada Selasa (23/4/2024), serangan Iran ke Israel dimulai ketika Israel disalahkan karena melakukan serangan udara pada 1 April 2024 terhadap konsulat Iran di Damaskus, hingga menewaskan tujuh pejabat Iran dari Garda Revolusi.

Iran merespons dengan serangan langsung pertamanya terhadap Israel, yang melibatkan ratusan drone dan rudal, meskipun hampir semuanya ditembak jatuh oleh Israel dan sekutunya.

Di tengah kekhawatiran akan adanya pembalasan besar-besaran Israel terhadap serangan tersebut, yang dapat memicu respons Iran lainnya, Israel malah memilih opsi yang jauh lebih terbatas dalam menghadapi tekanan AS.

Menurut The New York Times, yang mengutip sumber-sumber Israel dan Iran, sasaran Israel adalah sistem radar sistem pertahanan rudal S-300 yang dipasok Rusia di sebuah pangkalan udara di provinsi tengah Isfahan.

Atau sebuah wilayah yang menjadi tuan rumah pabrik pengayaan uranium Natanz.

Asal usul serangan tersebut tidak sepenuhnya jelas, namun termasuk setidaknya satu rudal yang ditembakkan dari pesawat tempur di luar Iran dan drone serangan kecil yang dikenal sebagai quadcopters.

Serangan itu bisa saja diluncurkan dari dalam Iran sendiri dan ditujukan untuk membingungkan pertahanan udara, kata laporan tersebut.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved