Sosok Tokoh
Sosok Saka, Mantan Terpidana Kasus Kematian Vina Cirebon, Terpaksa Mengaku karena Tak Kuat Disiksa
Saka Tatal menegaskan bahwa ia bukan anggota geng motor dan tidak memiliki motor sama sekali.
"Nyampe kantor Polres, saya langsung dipukulin, suruh mengakui yang enggak saya lakuin. Saya dipukulin, diinjak, segala macam sampe saya disetrum. Yang mukulnya pokoknya anggota polisi, cuma enggak tahu namanya, karena enggak kuat dari siksaan, saya akhirnya mengaku juga, terpaksa, enggak kuat lagi," katanya.
Setelah bebas, Saka mengetahui adanya tiga DPO (Daftar Pencarian Orang) dalam kasus ini.
"Setelah bebas tahun 2020 lalu, saya baru tahu kalau ada 3 DPO kasus Vina, saya pun gak kenal siapa 3 DPO itu," ujarnya.
Saka juga menegaskan, bahwa ia bukan anggota geng motor dan tidak memiliki motor sama sekali.
"Saya itu intinya enggak ikutan geng motor, saya enggak punya motor sama sekali," ucap pemuda 15 tahun kala kejadian itu.
Melalui kisah ini, Saka berharap dapat memulihkan nama baiknya.
"Dengan kejadian ini, saya pengen nama baik saya bagus lagi, seperti dulu lagi, karena saya sekarang susah nyari kerja, seharusnya saya bisa sekolah, kerja jadi malah kayak gini," ujar dia, dengan harapan yang besar.
Keluarga yakin Saka tidak bersalah
Kakak Saka, Jaka juga meyakini adiknya pun disebut tak bersalah dalam kasus tersebut.
"Saya sebagai kakak, gak percaya adik saya pelakunya, Allahuallam," ujar Jaka dengan tegas.
Ia menyampaikan bahwa dirinya sangat mengutuk keras kejadian pembunuhan.
Ditambah, Jaka menyebut, bagaimana dirinya selalu menemani Saka sejak awal penangkapan hingga proses hukum berakhir.
"Cuma dari awal dia mulai ketangkap sampai selesai, saya menemani adik saya, seperti saya jenguk sampai ke Bandung saya lakuin," ucapnya.
Jaka juga yakin bahwa Saka bukan pelaku sebenarnya dan bahwa pengakuan Saka hanya terjadi karena tekanan dan penyiksaan.
"Intinya adik saya bukan pelaku, dia mengakui karena dia disiksa harus mengaku," jelas dia.
Di sisi lain, Jaka menegaskan, ia tidak akan membela adiknya jika memang bersalah
Sosok Dwiyono, Eks Petinggi BIN yang Naik Pangkat Jenderal Bintang Tiga, Ini Rekam Jejaknya |
![]() |
---|
Sosok Chelsea Jenny Pattiwael: Ajudan Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda, Lulusan IPDN |
![]() |
---|
Sosok Junaidi Mamonto, Baru Dilantik Jadi Camat Singkil Manado |
![]() |
---|
Sosok Arif Budimanta, Ekonom yang Pernah Jadi Stafsus Jokowi, Meninggal di Usia 57 Tahun |
![]() |
---|
Sosok Irjen Pol Suyudi Ario Seto, Kepala BNN yang Baru Dilantik Prabowo, Alumni Akpol 1994 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.