Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wisata Sulawesi Utara

5 Objek Wisata di Sulawesi Utara yang Pernah Viral dan Patut Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup

Berikut ini beberapa objek wisata di Sulawesi Utara (Sulut) yang pernah viral dan masih sangat layak untuk dikunjungi

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Erlina Langi
Tribun Manado
5 Objek Wisata di Sulawesi Utara yang Pernah Viral 

Para pencinta seni pasti akan betah lama-lama disini.

A Laise Restaurant and Gallery menyediakan 2 bagian tempat duduk.

Bagian atas dan bagian bawah yang dekat dengan danau Tondano.

Untuk menunya, Tribunners bisa memesan makanan ringan hingga makanan berat dengan beragam kopi yang enak untuk dinikmati.

Harganya bervariasi mulai dari Rp 25 ribu saja.

A Laise Restaurant and Gallery biasanya dibuka mulai dari siang hari hingga jam 8 malam.

Waktu yang tepat untuk Tribunners berkunjung ke A Laise Restaurant and Gallery direkomendasikan pukul 04.00 sore hingga 06.00 sore untuk mendapatkan pemandangan sunset yang indah.

2. Malalayang Beach Walk, Manado 

Suasana Malalayang Beach Walk Manado di hari libur.

Suasana Malalayang Beach Walk Manado di hari libur. (tribunmanado.co.id/Nielton Durado)

Malalayang Beach Walk merupakan objek wisata Manado yang baru saja dibuka pada bulan Oktober lalu.

Malalayang Beach Walk pun kini menjadi objek wisata favorite yang baru di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Lokasinya yang mudah dijangkau dari pusat kota Manado membuat Malalayang Beach Walk atau disingkat MBW ini selalu ramai oleh pengunjung.

Malalayang Beach Walk, Manado, Sulawesi Utara.
Malalayang Beach Walk, Manado, Sulawesi Utara. (Tribunmanado.co.id/Rhendi Umar)

MBW bisa menjadi tempat melepas penat, olahraga, nongkrong bersama pacar, teman atau pun keluarga.

MBW yang berada di pinggir pantai Malalayang membuat para pengunjung disuguhkan pemandangan yang indah.

Jika Tribunners berkunjung pada pkl. 17.00 WITA, Tribunners bisa melihat keindahan matahari terbenam atau sunset.

Selain menawarkan pemandangan yang indah, MBW pun memiliki sejumlah fasilitas, seperti tempat duduk, tempat bermain anak-anak, fasilitas olahraga dan trek olahraga. Toilet pun disediakan di MBW.

Foto udara Malalayang Beach Walk di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (19/4/2023).
Foto udara Malalayang Beach Walk di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (19/4/2023). (Tribunmanado.co.id/Risky Sumarauw)

Tribunners pun tak perlu khawatir jika kelaparan, karena di MBW terdapat sejumlah kios atau tempat makan yang bisa dipilih.

Beragam makanan dan minuman ada di MBW seperti kopi, susu, pisang goreng, nasi, ayam goreng, soto dan sebagainya.

Air mineral dijual mulai dari harga Rp 5.000 dan pisang goreng Rp 2.500.

Bagi Tribunners yang hobi foto, Malalayang Beach Walk menawarkan sejumlah spot foto yang indah atau instagramable.

3. Villa Robert Manado

Villa Robert yang viral di Kota Manado, Sulawesi Utara, awal tahun 2024.
Villa Robert yang viral di Kota Manado, Sulawesi Utara, awal tahun 2024. (tribunmanado.co.id/Arthur Rompis)

Sensasi alam liar di tengah kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Itulah yang membuat Villa Robert viral di awal tahun 2024.

Tribunmanado.co.id berkunjung ke sana, Kamis (11/1/2024) sore.

Lokasinya di Kelurahan Winangun Satu, Kecamatan Malalayang.

Sangat mudah menemui Villa ini.

Dari jalan Manado - Pineleng ke arah Tomohon, belok kiri di lorong sebelum GPDI.

Pada jarak beberapa meter, belok kanan.

Yang dituju hanya beberapa meter dari situ.

Di depan lorong terdapat papan petunjuk arah yang memudahkan pengunjung.

Rupanya tribun tiba di waktu ramai. Banyak warga yang baru datang.

Tempat makan penuh. Pun gazebo sebelum menuju ke Villa.

"10 ribu per orang pak, dapat air mineral," kata seorang staf dengan ramah.

Tribun pun masuk. Lokasi pertama yang ditemui adalah sebuah pelataran.

Di sana ada tempat duduk.

Lokasi itu menyibak keindahan yang tersembunyi di situ.

Tampak alam liar dengan barisan tangga menurun ke bawah beserta deretan villa bergaya Minahasa.

Pemandangan begitu indah. Berfoto di pelataran itu sungguh instagrammable.

Dari hutan terdengar musik alam.

Suara burung burung hutan, gemerisik daun yang tertiup angin.

Musik itu memanggil saya turun ke bawah lewat tangga.

Terdapat jalan berpaving.

Di sana ada sebuah tanda masuk. Itulah pintu menuju ke alam.

Sebuah papan yang terpasang menerangkan kekayaan di alamnya.

Ada the Jungle, Glamping Villa, tangga rindu, telaga cinta, angsa putih, gua misteri, akar unik, pondok, jembatan bambu dan tangga kasih sayang.

Saya turun dan menyatu dengan alam.

Ada ratusan tangga dan di beberapa bagian curam. Tapi asyik. Saya bersama beberapa lansia.

"Ini bakar kalori," kata seorang lansia bernama Anne.

Ia mengaku sudah dua kali datang dan selalu turun ke bawah.

Pepohonan kian rapat. Bersama itu musik alam berbunyi lebih kuat.

Serba hijau. Pandangan mata cerah. Hati tenang. Udara segar.

Tangga terakhir adalah tangga rindu.

Villa Robert Manado.
Villa Robert Manado. (Kolase/Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis)

Saya rasa dinamakan demikian karena tangga itu sangat rapat dan kedua tangan dapat menangkap pegangannya.

Di bawah, terdapat kolam yang dikelilingi hutan.

Tiga ekor angsa tengah berenang dan ketiganya mendekat saat ada orang mendekati tepi kolam.

Di sisi kolam terpasang sejumlah glamping dengan meja kecil di depannya.

Tak jauh dari situ terdapat tempat bakar - bakar.

Sejumlah wahana mengelilingi tempat itu.

Ada jembatan bambu, akar akaran, pondok, ayunan dan ada pula gua yang disebut gua misteri.

Di sinilah musik alam lengkap, dengan bunyi binatang kecil dari hutan.

Benar - benar lokasi glamping yang asyik. Sangat natural.

Lampu - lampu kecil membuat tempat itu terang kala malam.

Tribun kembali lewat tangga kasih sayang.

Tiba di atas, foto foto sebentar, lantas makan di tempat makan.

Menyantap makanan Manado sambil melihat keindahan alam di bawah sana.

Saat makan, sejumlah ibu ibu berjoged di lantai yang beratapkan payung cantik.

"Wah ini selingan kehidupan yang luar biasa," kata Anton seorang warga.

Anto membawa istri dan kedua anaknya.

Ia membawa ketiganya hingga di kolam.

"Habis kerja langsung kemari, ini wisata alam di tengah kota," kata dia.

Robert Weku, pemilik lokasi itu mengaku tak menyangka lokasi itu viral.

Awalnya dia hanya menyewakan kamar.

"Kemudian viral akhir tahun lalu lantas dibuka untuk glamping, tempat foto dan kuliner," kata dia.

Menurut Robert, perubahan berlangsung sangat cepat. Hanya hitungan hari.

"Rasanya baru beberapa hari yang lalu ketambahan wahana baru saking viralnya," kata dia.

Robert menuturkan, animo warga berkunjung sangat tinggi. Pengunjung ratusan hingga ribuan.

"Untuk kamar, ada 10 kamar yang tersedia, tingkat huniannya di atas 80 persen tiap hari," katanya.

Ungkap Robert, tamu tak hanya dari Manado dan sekitarnya.

Ada pula dari luar Manado. Bahkan pernah ada tamu luar negeri yang datang.

Robert menjanjikan pengembangan terus menerus lokasi itu agar dapat terus menarik tamu.

4. Air Terjun Tunan Klimbun Tumbohon

Air Terjun Tunan Klimbun Tumbohon

Air Terjun Tunan Klimbun Tumbohon (TribunManado/Erlin)

Objek wisata berikutnya, yaitu Air Terjun Tunan Klimbun.

Memakan waktu kurang lebih 45 menit dari Bandar Udara Sam Ratulangi Manado, Travelers bisa menyambangi objek wisata Air Terjun Tunan Klimbun yang terletak di desa Tumbohon, Talawaan Minahasa Utara (Minut).

Untuk memasuki objek wisata ini, Travelers bisa mengunjungi desa Tumbohon dan menuju ke perkebunan warga di daerah kobong klimbun.

Tribun Manado berkesempatan berkunjung ke tempat ini beberapa waktu lalu.

Wisata ini tidak dipungut biaya alias gratis.

Dalam pantauan Tribun Manado, lokasi ini memiliki jalanan yang cukuo menantang.

Pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat untuk mengunjungi lokasi ini.

Sepanjang jalan menuju lokasi wisata, Traveler akan disuguhi dengan perkebunan warga yang hijau dan asri.

Tak heran bila dalam perjalan Traveler akan beberapa kali berpapasan dengan warga sekitar.

Mendekati objek wisata Air Terjun Tunan Klimbun, Travelers juga akan beberapa kali melewati sungai.

Setibanya di objek wisata Air Terjun Tunan Klimbun, tak hanya satu spot air terjun yang akan ditemui, melainkan 4 air terjun.

Apalagi bila Travelers datang ketika baru selesai hujan, meski resiko jalan pendakian yang agak licin, namun air terjun akan lebih deras mengalir dan menambah keindahan.

5. Dermaga Youth Centre Manado

Dermaga di samping Youth Centre kawasan Mega Mas Manado, Sulut, disulap jadi objek wisata baru.

Dermaga di samping Youth Centre kawasan Mega Mas Manado, Sulut, disulap jadi objek wisata baru. (Arthur Rompis/Tribunmanado)

Bagi Tribunners yang berada di pusat kota Manado, jangan lupa mampir ke dermaga Youth Centre Manado.

Tepatnya berada di dalam Kawasan Megamas Manado.

Objek wisata baru yang menawarkan pemandangan laut ini dapat dinikmati secara gratis.

Padahal tempat ini sangat intagrammable. Spot foto bertebaran. Tinggal pilih dimana.

Bisa di bawah pohon, tengah food court, di tiang lampu atau samping dermaga. Lokasi favorit adalah di salah satu bagian yang berada dekat air.

Daya tarik lainnya adalah kuliner.

Terdapat food court yang ditata apik dengan perpaduan gaya urban dan pesisir.

Menunya megah untuk ukuran Manado dan ramah kantong.

# TribunEvergreen

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved