Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus DBD di Sulawesi Utara

270 Kasus DBD Terjadi di Minahasa Sulawesi Utara, Pineleng dan Tondano Utara Tertinggi

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Minahasa, sudah 270 kasus DBD terjadi dari Januari-Mei 2024.

Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Mejer Lumantow
Kepala Dinas Kesehatan Minahasa, dr. Olviane Rattu membeber, kasus DBD di Minahasa Sulawesi Utara hingga memasuki pertengahan tahun 2024 cukup tinggi. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Hingga bulan Mei tahun 2024 angka Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, terbilang masih cukup tinggi.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Minahasa, sudah 270 kasus DBD terjadi dari Januari-Mei 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Minahasa, dr Olviane Rattu membenarkan bahwa kasus DBD di Minahasa hingga memasuki pertengahan tahun 2024 cukup tinggi.

Ia menyebutkan, sejauh ini ada tiga dari 25 Kecamatan di Minahasa yang memiliki angka kasus paling banyak.

"Yaitu, di Kecamatan Tondano Utara 32 kasus, Pineleng 38 kasus, dan Kawangkoan Utara 28 kasus. Diikuti Kecamatan Tombulu 22 kasus, dan Kecamantan Sonder 18 kasus," beber Olviane, Selasa (14/5/2024).

Kendati begitu, dari 270 kasus DBD tidak terdapat korban meninggal dunia.

"Untuk pasien meninggal tidak ada, walaupun masyarakat tetap harus waspada dengan virus DBD ini," ujar Olviane.

Menurut Kadis Kesehatan, pihaknya telah melakukan upaya-upaya pencegahan bersama masyarakat agar DBD tidak semakin meluas.

"Bersama melakukan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) seperti 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan/Mendaur-ulang barang bekas," imbau Rattu

Disamping itu, Dinas Kesehatan berupaya melakukan langkah-langkah konkret seperti vaksinasi hingga melalukan Fogging diwilayah yang rawan DBD.

"Masyarakat juga harus mencegah gigitan nyamuk dengan penggunaan cairan anti nyamuk oles atau spray," katanya.

Selain itu, Dinkes berupaya melaksanakan Gerakan 1 Rumah 1 Juru Pemantau Jentik.

"Nah ini memerlukan peran anggota keluarga sebagai juru pemantau jentik di rumah untuk bersama-sama memantau perkembangan nyamuk," tutup Kadis Kesehatan Minahasa. (Mjr)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved