Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Viral

Fakta Kematian Seorang Bocah Tiga Tahun di Desa Blimbing Jatim, Diduga Dibunuh Ayah Sendiri

Menurut penuturan para kerabat, RAP dipulangkan dari Taiwan pada 1 Mei 2024, setelah bekerja kurang dari 1 tahun karena gejala gangguan kejiwaan.

Editor: Alpen Martinus
(Luma Pimentel/Unsplash)
Ilustrasi jenazah bayi 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Seorang ayah harusnya menjadi pelindung dan pengayom anaknya.

Apalagi itu adalah anakl kandung, wajib dilindungi dan dibesarkan.

Namun yang terjadi di Desa Blimbing, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur beda.

Baca juga: Kronologi Puluhan Balita Diduga Keracunan Bubur Pemberian Pemkab hingga Dilarikan ke Puskesmas


Unit INAFIS Satreskrim Polres Tulungagung melakukan olah TKP di rumah balita yang dicekik ayahnya di Desa Blimbing, Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung, Minggu (12/5/2024) malam. (surya.co.id/david yohannes)

Seorang ayah tega menghabisi anaknya sendiri.

Apalagi sang anak masih berusia tiga tahun.

Hal tersebut sontak membuat heboh masyarakat sekitar.

Seorang balita laki-laki, MAK (3) warga  meninggal dunia karena dicekik oleh bapak sendiri, RAP (29).

Diduga RAP melakukan kekerasan terhadap anak kandungnya karena depresi.

Menurut penuturan para kerabat, RAP dipulangkan dari Taiwan pada 1 Mei 2024, setelah bekerja kurang dari 1 tahun karena gejala gangguan kejiwaan.

Selama ini keluarga tidak curiga RAP berpotensi melakukan kekerasan fisik.

Hingga pada Minggu (12/5/2024) malam RAP meminta seluruh keluarganya keluar.

RAP lalu bermain bersama MAK dan menggendongnya.

"Saat itu tidak ada yang curiga, semua juga keluar dari dalam rumah," ujar Kapolsek Rejotangan, AKP Kasiyanto, Senin (13/5/2024) dini.hari, setelah olah TKP.

Pukul 20.30 WIB, AJ (23), ibu korban curiga saat mendapati anaknya tak sadarkan diri telentang di atas sofa di ruang tengah.

Kondisi tubuh MAK juga membiru, seperti di bagian kakinya.

Keluarga kemudian membawa MAK ke Puskemas Rejotangan, namun nyawanya tak terselamatkan.

"Sesampai di Puskesmas sempat dilakukan pemeriksaan. Pihak Puskesmas menyatakan, korban sudah meninggal dunia," sambung Kasiyanto.

Setelah memeriksa kondisi jenaza, polisi menduga MAK meninggal karena dicekik.

Polisi juga menemukan ceceran air seni MAK di sofa panjang tempatnya tergeletak.

Dugaan ini dikuatkan saksi yang sempat melihat RAP menindih tubuh MAK.

"Dugaan kami, korban dicekik sambil ditindih oleh terduga pelaku. Ada bantal juga sebagai alat bantu," ungkap Kasiyanto.

Jenazah MAK dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung.

Rencananya polisi akan melakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban.

Polisi mengamankan sebuah sofa dan bantal sebagai barang bukti.

Sementara RAP diamankan di Mapolsek Rejotangan.

"Terduga pelaku tidak melakukan perlawanan. Secara baik-baik kami amankan," pungkas Kasiyanto.

Sementara RAP diamankan di ruang tahanan sebelum dimintai keterangan.

Selama di ruang tahanan, RAP meracau tak karuan.

Saat ditanya, jawabannya banyak seperti orang yang sedang halusinasi. 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved