MK Tolak Seluruh Permohonan Anies-Muhaimin, Din Syamsuddin: Bukan Kiamat
Presidium Gerakan Penegakan Kedaulatan Rakyat (GPKR) Din Syamsuddin tegaskan bahwa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024 bukan kiamat.
"Saya kira masih berlangsung. Siapa tahu masih ada mukjizat. Itu yang kita doakan," harapnya.
Meski begitu ia menegaskan menolak baik pada tingkat argumen atau alasan yang disampaikan hakim MK.
"Tadi saya ikuti 1 sampai 5 hakim konstitusi. Menyampaikan bahwa apa yang digugat tim 01 maupun 03 Mengapa tidak disampaikan sebelum pilpres," kata Din.
"Terus terang seseorang yang di luar hukum ini adalah pendapat yang aneh bin ajaib. Adalah pendapat yang aneh tapi nyata. Kenapa tim 01 dan 03 menggunggat sebelum pilpres. Bukankah fakta hukum itu dapat berbicara sendiri," jelasnya.
Salat Berjemaah
Sejumlah tokoh ikut meramaikan mengawal putusan sengeketa Pilpres 2024 di MK, Senin (22/4/2024).
Pantauan Tribunnews.com di area Bundaran Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, massa aksi sudah berkumpul sejak 10.00 WIB.
Menantu dari Rizieq Shihab yakni Muhammad bin Husein Alatas juga terlihat hadir di lokasi.
Tak hanya itu Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin juga terlihat juga ikut mengawal putusan sengeketa Pilpres 2024 tersebut.
Bahkan Din Syamsuddin juga meluangkan waktu untuk berpidato untuk membakar semangat seluruh demonstran.
Tercatat Din Syamsuddin berpidato sekira 20 menit lebih di bawah terik matahari.
Sementara itu ketika masuk jam salat Dzuhur dua tokoh tersebut langsung salat jamaah bersama para demonstran.
Terlihat di lokasi Muhammad bin Husein Alatas yang menjadi imam pada salat berjamaah.
Sementara itu di belakangnya ada Din Syamsuddin bersama puluhan demonstran lainnya yang menjadi jamaah salah Dzuhur tersebut.
Keterangan foto: Para demostran salat Dzuhur bersama di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.