Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Ruang Meletus

BMKG Minta Warga Pesisir Waspadai Potensi Tsunami 25 Meter Akibat Erupsi Gunung Ruang

Sejak 17 April 2024 pukul 21: 00 WITA, rekomendasi masyarakat untuk menjauhi radius 6 km dari puncak Gunung Ruang.

Istimewa/HO
BMKG Minta Warga Pesisir Waspadai Potensi Tsunami 25 Meter Akibat Erupsi Gunung Ruang 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Badan Geologi Imbau Waspadai Lontaran Batu dan Potensi Tsunami 25 Meter akibat Erupsi Gunung Ruang.

Aktivitas Gunung Ruang di Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara naik dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas).

Sejak 17 April 2024 pukul 21: 00 WITA, rekomendasi masyarakat untuk menjauhi radius 6 km dari puncak Gunung Ruang.

Baca juga: Letusan Gunung Ruang Terasa di Manado Sulut, Kendaraan Tertutupi Debu, Warga Mulai Diserang Batuk

Badan Geologi mengungkap potensi dampak erupsi Gunung Ruang di sepanjang pesisir barat Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro atau Sitaro, Sulawesi Utara.

Ketua Tim Pengamatan Gunung Api di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Heruningtyas Desi Purnamasari mengimbau warga di Pulau Tagulandang untuk mewaspadai lontaran batu pijar akibat erupsi eksplosif Gunung Ruang.

Diketahui, PVMBG meningkatkan status Gunung Ruang dari Siaga menjadi Awas menyusul erupsi eksplosif pada Rabu (17/4/2024) malam. 

Sementara itu, status Gunung Awu, di utara Gunung Ruang, kini Siaga dengan area steril dalam radius 5 kilometer.

“Masyarakat Tagulandang harus mewaspadai adanya lontaran batu pijar yang diakibatkan oleh adanya erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang,” ujar Ketua Tim Kerja Gunung Api Heruningtyas, dikutip dari Breaking News Kompas TV, Kamis (18/4).

Potensi Tsunami 25 Meter

Selain itu, Heruningtyas juga mengatakan bahwa tinggi gelombang tsunami yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Ruang bisa mencapai 25 meter.

Hal itu berdasarkan catatan sejarah erupsi Gunung Ruang yang terjadi pada 3 Maret 1871. Kejadian itu melanda daerah pesisir Pulau Tagulandang.

Erupsi saat itu mengakibatkan tsunami sekitar 25 meter dan berdampak hingga 180 meter dari bibir pantai. Adapun korban jiwa mencapai 400 orang.  

”Hingga Kamis pagi belum terjadi tsunami. Namun, tetap perlu diwaspadai,” ujar Heruningtyas.

Gunung Ruang terakhir kali meletus pada tahun 2002 dan menyebabkan kerusakan lahan dan permukiman warga, sebelum kembali meletus pada 16-17 April 2024.

Potret Gunung Ruang di Tagulandang, Sitaro, Sulawesi Utara.
Potret Gunung Ruang di Tagulandang, Sitaro, Sulawesi Utara. (Ist)

Oleh karena adanya potensi tsunami dan lontaran batu tersebut, PVMBG melakukan perluasan area steril di sepanjang pesisir barat daya hingga barat Pulau Tagulandang.

Area tersebut masuk ke dalam radius 6 km dari puncak Gunung Ruang, sehingga penduduk di daerah itu harus mengungsi.

”Hal itu harus dilakukan untuk mengantisipasi jatuhnya korban akibat erupsi Gunung Ruang. Selain terpapar material vulkanik, tsunami rawan terjadi akibat material gunung yang jatuh ke laut,” ungkapnya.

Hingga kini, menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada sekitar 1.585 orang warga dari total 11.615 orang penduduk Tagulandang Biaro yang harus segera dievakuasi pasca-erupsi Gunung Ruang.

“Dalam hitungan kami mengacu dari aplikasi Inarisk, ada sekitar 1.585 jiwa yang berisiko tinggi dan harus dievakuasi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari

Menurut dia, hal tersebut dikarenakan 1.585 orang warga itu bermukim paling dekat dari jangkauan material erupsi yakni dalam radius 2,5 kilometer atau wilayah pantai barat Pulau Tagulandang.

Waspadai Potensi Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang

Aktivitas Gunung Ruang di Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara naik dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas).

Sejak 17 April 2024 pukul 21: 00 WITA, rekomendasi masyarakat untuk menjauhi radius 6 km dari puncak Gunung Ruang.

PVMBG naikkan status Gunung Ruang di Tagulandang, Sitaro, Sulawesi Utara dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).
PVMBG naikkan status Gunung Ruang di Tagulandang, Sitaro, Sulawesi Utara dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas). (HO)

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik, maka tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) terhitung mulai tanggal 17 April 2024 pukul 21.00 Wita," ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendra Gunawan dalam rilis resmi PVMBG, pada Rabu (17/4/2024).

Masyarakat diminta waspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami yang disebabkan runtuhan tubuh gunung api ke laut.

Masyarakat juga diimbau pakai masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan erupsi gunug berapi berpotenso menyebabkan tsunami.

Utamanya terjadi fenomena Flank Collapse (runtuhnya sebagian atau keseluruhan badan gunung).

"Tapi bisa juga karena kontak magma dengan air laut atau kontaknya awan panas (piroclastic cloud) dengan muka air laut," terang Daryono, Kamis (18/4/2024).

Atau kata dia, fenomena Shockwave Erupsi yang agak sulit dikuantifikasi, karena bergantung pada volume magma dan gas pada magma, yang sulit dikuantifikasi.

"Itu semua bisa memicu tsunami saat erupsi gunung api," terangnya.

Sehingga dia menyebutkan patut diwaspadai erupsi Gunung Ruang karena memiliki catatan sejarah tsunami akibat erupsinya.

Kata Daryono, tsunami akibat erupsi Gunung Ruang terjadi pada tahun 1871 setinggi 25 meter, yang menewaskan sekitar 400 orang.

Saat itu diperkirakan sumber tsunami adanya deformasi di tubuh gunung yg membangkitkan tsunami.

BMKH kata dia, fokus hal ini karena historynya Gunung Ruang tersebut.

Sehingga BMKG menggunakan peralatan Tide Gauge milik Badan informasi Geospasial (BIG) dan Automatik Weather System Maritim BMKG dan terus dipantau.

"Alhamdulillah tidak menunjukkan adanya anomali muka laut sebagai indikasi warning tsunami non-seismik," uajrnya lagi.

Meski begitu, dia tetap meminta warga sekitar pesisir gunung tersebut agar waspada sebab peringatan terhadap kewaspadaan bahaya tsunami bagi masyarakat pesisir pantai masih berlaku. 

Lokasi stasiun monitoring muka laut Tide Gauge dan AWS Maritim terdekat dengan Gunung Ruang Fokus Diamati BMKG:

1. TG Pulau Siau

2. TG Ngalipaeng, Kep. Sangihe

3. TG Tahuna, Kep. Sangihe

4. TG Petta, Kep. Sangihe

5. AWS Maritim Bitung

Catatan: Semua peralatan monitoring muka laut ini sudah terintegrasi dalam sistem InaTNT BMKG. Indonesia Tsunami Non Tektonik.

Sebagian Artikel tayang di Kompastv dan Tribunsulbar.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Tribun sulbar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved