Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Ruang Meletus

BMKG Minta Warga Pesisir Waspadai Potensi Tsunami 25 Meter Akibat Erupsi Gunung Ruang

Sejak 17 April 2024 pukul 21: 00 WITA, rekomendasi masyarakat untuk menjauhi radius 6 km dari puncak Gunung Ruang.

Istimewa/HO
BMKG Minta Warga Pesisir Waspadai Potensi Tsunami 25 Meter Akibat Erupsi Gunung Ruang 

Area tersebut masuk ke dalam radius 6 km dari puncak Gunung Ruang, sehingga penduduk di daerah itu harus mengungsi.

”Hal itu harus dilakukan untuk mengantisipasi jatuhnya korban akibat erupsi Gunung Ruang. Selain terpapar material vulkanik, tsunami rawan terjadi akibat material gunung yang jatuh ke laut,” ungkapnya.

Hingga kini, menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada sekitar 1.585 orang warga dari total 11.615 orang penduduk Tagulandang Biaro yang harus segera dievakuasi pasca-erupsi Gunung Ruang.

“Dalam hitungan kami mengacu dari aplikasi Inarisk, ada sekitar 1.585 jiwa yang berisiko tinggi dan harus dievakuasi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari

Menurut dia, hal tersebut dikarenakan 1.585 orang warga itu bermukim paling dekat dari jangkauan material erupsi yakni dalam radius 2,5 kilometer atau wilayah pantai barat Pulau Tagulandang.

Waspadai Potensi Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang

Aktivitas Gunung Ruang di Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara naik dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas).

Sejak 17 April 2024 pukul 21: 00 WITA, rekomendasi masyarakat untuk menjauhi radius 6 km dari puncak Gunung Ruang.

PVMBG naikkan status Gunung Ruang di Tagulandang, Sitaro, Sulawesi Utara dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).
PVMBG naikkan status Gunung Ruang di Tagulandang, Sitaro, Sulawesi Utara dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas). (HO)

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik, maka tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) terhitung mulai tanggal 17 April 2024 pukul 21.00 Wita," ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendra Gunawan dalam rilis resmi PVMBG, pada Rabu (17/4/2024).

Masyarakat diminta waspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami yang disebabkan runtuhan tubuh gunung api ke laut.

Masyarakat juga diimbau pakai masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan erupsi gunug berapi berpotenso menyebabkan tsunami.

Utamanya terjadi fenomena Flank Collapse (runtuhnya sebagian atau keseluruhan badan gunung).

"Tapi bisa juga karena kontak magma dengan air laut atau kontaknya awan panas (piroclastic cloud) dengan muka air laut," terang Daryono, Kamis (18/4/2024).

Atau kata dia, fenomena Shockwave Erupsi yang agak sulit dikuantifikasi, karena bergantung pada volume magma dan gas pada magma, yang sulit dikuantifikasi.

"Itu semua bisa memicu tsunami saat erupsi gunung api," terangnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun sulbar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved