Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Ruang Meletus

22 Tahun Tertidur, Terungkap Penyebab Gunung Ruang di Sitaro Sulawesi Utara Meletus

Hendra menerangkan, gempa bumi tektonik sebanyak dua kali yang berpusat di Laut Maluku memicu pergolakan vulkanik pada Gunung Ruang.

Istimewa/HO
22 Tahun Tertidur, Terungkap Penyebab Gunung Ruang di Sitaro Sulawesi Utara Meletus 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gunung Ruang yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, mengalami erupsi pada Selasa (16/4/2024) pukul 19.19 Wita.

Selain erupsi, Gunung Ruang juga mengalami peningkatan level aktivitas dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) mulai Selasa (16/4/2024) pukul 16.00 Wita

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan bahwa Gunung Ruang memiliki karakteristik erupsi eksplosif.

Baca juga: 4 Gunung Api Bawah Laut di Sulawesi Utara, Gunung Bawah Laut Kawio Barat jadi Tertinggi di Dunia

"Ancaman dari Gunung Ruang berupa erupsi eksplosif dan menghasilkan awan panas," ujarnya dikutip dari Antara, Rabu (17/4/2024).

Hendra menjelaskan, letusan eksplosif terjadi ketika magma yang lebih kental dan dingin seperti andesit mencapai permukaan.

Gas yang terlarut tidak dapat keluar secara mudah yang menyebabkan peningkatan tekanan hingga terjadi ledakan gas yang melontarkan lava dan gas ke udara.

Penyebab Gunung Ruang meletus

Hendra menerangkan, gempa bumi tektonik sebanyak dua kali yang berpusat di Laut Maluku memicu pergolakan vulkanik pada Gunung Ruang.

Hal tersebut bermula ketika terjadi gempa tektonik berkekuatan M 6,4 dengan kedalaman 94 kilometer di barat laut Pulau Doi, Maluku Utara pada 9 April 2024.

Lima hari setelahnya, terjadi gempa tektonik dengan kekuatan M 5,1 dengan kedalaman 122 kilometer yang berada di barat daya Pulau Doi, Maluku Utara.

Terpisah, Kepala Tim Pengamatan Gunung Api PVMBG, Heruningtyas Desi Purnamasari, mengatakan bahwa salah satu trigger atau pemicu Gunung Ruang meletus adalah gempa.

Berdasarkan catatan PVMBG, telah terjadi 1.439 kali gempa vulkanik dalam (VTA), 569 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), enam kali gempa tektonik lokal, dan 167 kali gempa tektonik jauh pada 1-17 April 2024.

Heruningtyas menyampaikan, gempa yang terasa tercatat sebanyak empat kali dengan skala I MMI.

"Jumlah kegempaan terutama gempa vulkanik dalam yang terjadi pada periode 1-17 April 2024 menunjukkan kenaikan yang signifikan dibandingkan bulan Maret 2024," katanya kepada Kompas.com, Kamis (18/4/2024).

Lebih lanjut, ia merinci aktivitas kegempaan Gunung Ruang pada 16-17 April 2024:

16 April 2024

  • Pukul 00.00-12.00 Wita, jumlah gempa vulkanik dalam tercatat 198 kejadian dan gempa tektonik jauh sebanyak dua kali kejadian
  • Pukul 12.00-24.00 Wita, jumlah gempa vulkanik dalam mengalami eskalasi 493 kejadian, gempa vulkanik dangkal lima kali kejadian, gempa tektonik lokal dua kejadian, dan gempa tektonik jauh satu kali kejadian.

17 April 2024

  • Pukul 00.00-12.00 Wita, jumlah gempa vulkanik dalam tercatat 373 kejadian, gempa vulkanik dangkal 564 kejadian, gempa terasa dua kejadian, dan gempa tektonik lokal satu kejadian
  • Pukul 12.00-21.15 Wita, gempa erupsi satui kejadian dan tremor vulkanik menerus dengan amplitudo maksimum 50-55 milimeter (dominan 55 milimeter).

Peningkatan status Gunung Ruang

Heruningtyas menjelaskan, setelah terjadi kenaikan aktivitas menjadi level waspada pada 16 April 2024 pukul 13.00 dan siaga pada hari yang sama pukul 16.00 Wita, aktivitas visual dan kegempaan menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved