Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Krisis Daging Babi

Trauma Peternak Sebabkan Krisis Daging Babi di Sulawesi Utara

Kadisperindag Sulut Daniel Mewengkang mengatakan, kelangkaan daging babi dipicu trauma peternak babi.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Alexander Pattyranie
Kadisperindag Sulut Daniel Mewengkang. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Krisis daging babi ancam Sulawesi Utara (Sulut).

Kelangkaan daging babi menyebabkan kenaikan harga gila - gilaan.

Pekan lalu mencapai Rp 200 ribuan pe Kg.

Kadisperindag Sulut Daniel Mewengkang mengatakan, kelangkaan daging babi dipicu trauma peternak babi. 

"Adanya virus yang lalu membuat harga daging babi turun jauh, ini memicu trauma dari peternak babi," kata dia Selasa (16/4/2024).

Sebut dia, turunnya harga daging babi saat virus lalu berdampak pada para peternak. Kerugian sangat besar.

"Bahkan ada yang sampai miliaran," kata dia.

Kondisi saat itu terbawa hingga kini. Trauma peternak menyebabkan stok babi berkurang.

"Kemudian berlaku hukum ekonomi demand and supplies," katanya.

Sulut dilanda krisis daging babi. 

Stok daging babi menipis, menyebabkan harganya selangit.

Amatan tribunmanado.co.id di Pasar Bersehati Manado Senin (15/4/2024) pagi, harga daging babi sangat tinggi. 

Berkisar 125 hingga 150 ribu per Kg.

Saat tribun datang, kios penjual daging babi di bagian timur pasar sepi.

Seorang penjualnya sampai tertidur di kursi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved