Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Harga Daging di Manado

Krisis Daging Babi di Sulut, Harga Makin Mahal, Warga Terpaksa Kurangi Konsumsi

Amatan tribunmanado.co.id di Pasar Bersehati Manado Senin (15/4/2024) pagi, harga daging babi sangat tinggi.Berkisar Rp125 hingga 150 ribu per Kg.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Alpen Martinus
Tribun Manado/Arthur Rompis
Penjual daging babi di Pasar Bersehati 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sulut dilanda krisis daging babi. Stok daging babi menipis, menyebabkan harganya selangit.

Amatan tribunmanado.co.id di Pasar Bersehati Manado Senin (15/4/2024) pagi, harga daging babi sangat tinggi. 
Berkisar Rp125 hingga 150 ribu per Kg.

Saat tribun datang, kios penjual daging babi di bagian timur pasar sepi. Seorang penjualnya sampai tertidur di kursi.

Baca juga: Penyebab Harga Daging Babi di Pasar Tradisional dan Swalayan Manado Sulawesi Utara Melambung

Obe seorang penjual menyebut, harga daging babi masih tinggi.

"Untuk lapis Rp135 ribu per kg dan campur Rp125 ribu ribu per kg," kata dia.

Sebut dia, beberapa rekannya menjual dengan harga yang lebih tinggi.

Ada yang hingga Rp150 ribu per kg.

Dia menduga, harga daging babi tinggi dikarenakan stok babi berkurang.

"Stok kurang," kata dia. Mahalnya harga daging babi membuat pembeli undur.

Banyak langganan yang sudah tak muncul. "Pelanggan turun jauh," kata dia.

Ia memprediksi harga daging babi ke depan masih akan terus naik.

Stok babi akan terus berkurang.

"Sepertinya akan terus naik," kata dia.

Diketahui penyebab tingginya harga daging babi di Sulut merupakan imbas dari penyakit ASF. 

Sewaktu penyakit itu menyebar pada pertengahan tahun lalu, banyak babi mati.

Peternak pun menjual babi dengan harga murah.

Kini, banyak peternak yang masih trauma pelihara babi.

Ini menyebabkan stok berkurang yang memicu kenaikan harga.

Nayla seorang penjual di rumah makan yang menyajikan daging babi mengaku ancang - ancang menaikkan harga menu daging babi tore.

Ungkap dia, berat bertahan dengan harga saat ini.

"Dari 15 ribu mungkin 17 hingga 20 ribu," kata dia. Mengenai pelanggan, kata dia, tetap limpah. 
Jualannya selalu habis. 

"Makanya untuk kenaikan harus dikalkulasikan baik baik agar pelanggan tak lari," kata dia.

Armando seorang warga menuturkan, tingginya harga daging babi membuat ia membatasi konsumsi daging babi

"Biasanya seminggu tiga kali, tapi kali ini hanya seminggu sekali, bahkan pernah seminggu tak sentuh daging babi," kata dia. (Art)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved