Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ahli Prabowo-Gibran Kutip Exit Poll Litbang Kompas: Bansos Tak Pengaruhi Elektabilitas Capres

Data exit poll Litbang Kompas untuk mematahkan asumsi bansos dari pemerintahan Joko Widodo menentukan kemenangan Prabowo-Gibran.

Editor: Lodie Tombeg
Kolase Tribun Manado
Screenshot data exit poll Litbang Kompas yang ditampilkan di sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi pekan lalu. Data ini untuk mematahkan asumsi bansos dari pemerintahan Joko Widodo menentukan kemenangan Prabowo-Gibran. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Hasil exit poll Litbang Kompas terkait bantuan sosial tak menjadi faktor pengubah elektabilitas capres-cawapres ramai dibahas dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) pekan lalu.

Ahli Tim Hukum Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming masing-masing Pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi dan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari memaparkan data Litbang Kompas untuk mematahkan asumsi bansos dari pemerintahan Joko Widodo menentukan kemenangan Prabowo-Gibran.

Qodari menilai program bansos tidak mempunyai korelasi dengan kemenangan Prabowo-Gibran.

Dia berpandangan pemilih lebih cenderung memilih capres berdasarkan kualitas kepemimpinan yang tegas dan dekat dengan rakyat.

"Jadi alasan masyarakat memilih capres karena punya kualitas tertentu. Hal serupa juga berlaku pada politik uang atau serangan fajar, sehingga tidak ada jaminan antara pemberian money politic dengan memilih kandidat apalagi itu pemberian bantuan sosial atau perlindungan sosial," kata Qodari dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (6/4/2024).

Qodari mengutip data exit poll Litbang Kompas pada 14 Februari 2024 bahwa yang ditawari dan menerima bansos di antara tiga kelompok pemilih proporsinya sama yaitu 15-16 persen, namun tidak mempengaruhi elektabilitas capres-cawapres.

Kedua, kata Qodari, survei Indikator Politik Indonesia juga menampilkan hal yang sama dari 22,5 persen menerima bansos dan 77,3 persen tidak menerima bansos tetap memilih Prabowo-Gibran.

Faktor Jokowi

Sosok Jokowi dinilai turut menentukan hasil Pilpres 2024.

Hasil exit poll Litbang Kompas yang menunjukkan bahwa mayoritas pendukung Jokowi pada Pilpres 2019 kini mendukung pasangan Prabowo-Gibran.

"Perubahan proporsi dukungan pemilih pada ketiga pasangan capres yang ditandai oleh pengaruh faktor ”Jokowi” menjadi semakin nyata tatkala ditelusuri dari jalannya dinamika politik pemilu yang kian mendekat," tulis peneliti senior Litbang Kompas Bestian Nainggolan dalam analisisnya di laman Kompas.id, Kamis (15/2/2024).

Bestian menuturkan, kehadiran Jokowi di berbagai daerah belakangan ini kerap dilekatkan dengan tudingan keberpihakan kepada salah satu pasangan kandidat.

Hal itulah yang memunculkan narasi yang mempersoalkan netralitas Jokowi, baik dari sisi legalitas hukum dan tataran etik. "Dalam pandangan publik, kehadiran Presiden dalam berbagai aktivitas kunjungan kerjanya pada masa kampanye pemilu tidak lepas dari perdebatan," tulis Bestian.

Pengaruh Jokowi dalam kontestasi juga tampak dalam sorotan pembagian bantuan sosial pemerintah kepada masyarakat.

"Kendati bansos menjadi program pemerintahan Jokowi, dalam momen pemilu, banyak kalangan menganggap program tersebut sebagai bagian dari upaya Presiden menarik simpati politik publik," tulis Bestian.

"Beragam manifestasi politik di atas semakin menguatkan adanya pengaruh faktor ”Jokowi” yang menggerus persaingan politik saat puncak pemungutan suara pemilu," imbuh dia.

Secara statistik, faktor-faktor di atas juga dinilai mempengaruhi pergeseran proporsi pendukung Jokowi pada Pilpres 2019 lalu kepada kandidat pada Pilpres 2024.

Menurut hasil survei, mayoritas pemilih Jokowi kini mendukung pasangan Prabowo-Gibran. "Hasil survei pascapencoblosan kali ini menunjukkan, 53,5 persen yang menjadi pemilih Jokowi, kali ini menjatuhkan pilihannya kepada Prabowo-Gibran," kata Bestian.

Padahal, pada survei periode 29 November-4 Desember 2024, dukungan pemilih Jokowi kepada Prabowo-Gibran masih sebesar 40,7 persen.
"Artinya, dalam waktu dua bulan, Prabowo-Gibran mampu meningkatkan dukungan hingga separuh bagian dari proporsi elektabilitas semula," tulis Bestian.

Di sisi lain, Prabowo-Gibran juga mendapat surplus dukungan dari pemilih yang pada Pilpres 2019 lalu mencoblos Prabowo.

Hasil survei exit poll menunjukkan bahwa setidaknya ada 57,1 persen pemilih yang mencoblos Prabowo-Gibran, meningkat dari 43,8 persen dalam hasil survei pada Desember 2023.

"Dengan demikian, selain faktor Jokowi, penopang keunggulan Prabowo-Gibran terjadi pula akibat penguatan dukungan dari para pemilih Prabowo pada pemilu lalu," kata Bestian. (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved