Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gibran Rakabuming

Gibran Rakabuming Tanggapi Tudingan Jokowi Minta Jabatan Ketua Umum PDIP: Lagi-Lagi Pak Hasto

"Pak Hasto lagi, saya kira tidak perlu ditanggapi lagi ya. Bulan puasa berpikiran positif saja," kata Gibran.

|
Editor: Frandi Piring
Youtube KPU
Gibran Rakabuming menanggapi tudingan Jokowi 'Minta Jabatan Ketum PDIP'. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tak ingin menanggapi lebih soal isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebut  ingin ambil alih jabatan Ketua Umum PDIP dari Megawati Soekarnoputri.

Isu tersebut sebelumnya disampaikan Sekretaris PDIP Hasto Kristyanto.

Gibran pun kembali menyoroti sikap Hasto Kristiyanto yang akhir-akhir ini sering mengkritik sang ayah, Presiden Jokowi.

“Enggaklah. Enggak ada seperti itu,” ungkap Gibran, saat ditemui di kantornya, Rabu (3/4/2024).

Cawapres 2024 nomor urut 02 ini menjelaskan, pernyataan Sekjen Hasto tersebut tidak perlu ditanggapi.

"Pak Hasto lagi, saya kira tidak perlu ditanggapi lagi ya. Bulan puasa berpikiran positif saja," kata Gibran.

Baca juga: Hasto Kristiyanto Ungkap Jokowi Pernah Utus Menteri Minta Megawati Serahkan Jabatan Ketum PDIP

Diketahui sebelumnya Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengklaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mengambil alih PDIP.

Menurut Hasto, Jokowi sempat menugaskan seorang menterinya untuk bertemu mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Ryaas Rasyid.

Sekjen Hasto menuturkan, upaya tersebut dilakukan sebelum pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Jadi jauh sebelum Pemilu, beberapa bulan, antara 5-6 bulan," kata Hasto dalam acara bedah buku “NU, PNI, dan Kekerasan Pemilu 1971” karya Ken Ward (1972) di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Hasto mengungkapkan, menteri yang diutus Jokowi untuk bertemu Ryaas Rasyid itu memiliki kekuatan super power di Kabinet Indonesia Maju (KIM).

"Ada seorang menteri, ada super power full, ada yang power full.

Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi," ujarnya.

Saat itu, kata dia, Ryaas Rasyid diminta menteri itu untuk membujuk Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri agar menyerahkan kursi ketua umum (Ketum).

"Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDIP diserahkan kepada Pak Jokowi," ucap Hasto.

Halaman
12
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved